Pandemi Covid-19 ini membawa dampak masalah yang kompleks khususnya bagi generasi muda, Pernyataan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam laporan berjudul “ILO Monitor: COVID-19 and The World of Work, Fourth Edition”, atau Monitor ILO: COVID-19 dan Dunia Kerja, Edisi Keempat. Masalah tersebut berasal dari hilangnya kesempatan kerja, mengganggu proses pengembangan diri melalui Pendidikan, menghambat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan tertentu dan juga menge-down-kan para generasi muda yang sedang berusaha untuk masuk dunia kerja atau berpindah pekerjaan. Bencana non-alam ini juga menyerang dengan tiba-tiba atau tanpa ada reaksi saat Indonesia sedang berangsur bergerak setelah gonjang-ganjing Pemilu 2019 yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung sangat melambat. Dalam posisi anggaran belanja negara, selalu terjadi ketersediaan anggaran belanja yang tak terduga, seperti bencana, walaupun dalam presentasenya tidak banyak.
Pandemi ini merupakan bencana yang tidak terlihat dalam rupa fisik, yang kemudian pemerintah merespon dengan cepat tentang penerbitan peraturan re-alokasi dan reprogramming anggaran negara agar Pemerintah Daerah juga memiliki anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 di wilayah otonominya. Menurut perspektif Partisipasi Publik, pilar terakhir ILO: mengandalkan dialog sosial untuk melakukan solusi, sejalan dengan Core Value (Nilai Dasar). Partisipasi Publik tersebut adalah IAP2, yaitu nilai dasar pertama yang menjelaskan bahwa Partisipasi Publik memiliki keyakinan bahwa mereka yang terdampak oleh sebuah keputusan memiliki hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Nilai dasar ini meyakinkan bahwa partisipasi dari genarasi muda (usia produktif) juga berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang secara signifikan memberikan kontribusi yang sangat efektif untuk mencari solusi pada situasi yang muncul akibat pandemi Covid-19.
Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan semenjak adanya pandemi ini sehingga banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan di masa pandemi Covid-19 ini. Pemerintah Indonesia perlu adanya dukungan masyarakat terutama generasi muda untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dalam masa pandemi saat ini. Beberapa peran penting yang dilakukan generasi muda tersebut adalah melakukan sosialisasi dan mengajarkan atau memberikan pelatihan kepada para pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk mempertahankan usahanya di masa pandemi saat ini dan meyakinkan bahwa produk tersebut dapat menjunjung kembali nilai perekonomian yang menurut saat masa pandemi. Selain melalui UMKM, generasi muda juga menjalankan tugas mulia membuat suatu rangkaian sosialisasi berupa mencintai produk dalam negeri bahkan gencar memberikan promosi tidak berbayar kepada para UMKM yang berusaha bertahan di masa pandemi Covid-19.
Maka timbulah sistem perekonomian yang seimbang. yang diharapkan dapat memulihkan kembali perekonomian Indonesia seperti semula sebelum pandemi Covid-19 melalui produk-produk dan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Selain dengan melalui UMKM, peran generasi muda sangat penting dan kini sangat dibutuhkan oleh Negara Indonesia. Generasi muda terlebih mahasiswa saat ini dapat membantu membangkitkan perekonomian bangsa Indonesia dari tingkat Negara maupun Daerah. Program yang telah dibuat dan disosialisasikan dapat dilaksanakan bahkan generasi muda ini lebih berkontribusi, aktif, terlibat dan kreatif untuk mengembangkan program pemerintah sebagai contoh adalah UMKM. Generasi muda adalah salah satu tombak Negara sebagai komponen penggerak bangsa Indonesia yang memiliki kapasitas serta mampu bertahan dan unggul dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Penulis : Jevon, Kharisma R, Nico W, Fransiskus Gerry
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H