Lihat ke Halaman Asli

Terlempar

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

barusan kita ketemu lagi, aku seneng karena sikapmu bersahabat. kamu bertanya bagaimana kabarku, juga menanyakan kenapa akhir-akhir ini aku jarang kelihatan.

"kamu bagaimana?" aku menanyakan balik kabarmu.

"aku juga baik-baik koq" jawabmu.

setelah itu kita sama-sama terdiam, menyelami pikiran kita sendiri-sendiri.
"eh malam kamis ikut jalan ma anak-anak yuk" kamu mencoba untuk memecah keheningan diantara kita. "kemana?", tanyaku.
"rencananya anak-anak mau main-main, aku juga g tau tepatnya mau kemana", jawabmu  "oke gak pa pa, tapi ada syaratnya"
"apa syaratnya?"
"aku jemput kamu, he..he..he.."
"justru wajib itu, kalau gak kamu jemput, aku bareng siapa?"
"he..he..he.. iya si....."

aku tidak tahu sebelum ketemu kamu aku ngapain, yang aku tahu ketika itu aku merasa terlempar ke pertemuan itu. aku khawatir apa yang aku takutkan bakal terjadi, dan kusadari hal itu memang terjadi.
Kemudian tiba-tiba semua gelap dan aku terlempar lagi.

6 januari 2011
kamar kos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline