Lihat ke Halaman Asli

Kharina Putri

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Wisata Cosplay Jalan Asia Afrika, Wisata Alternatif bagi Kamu yang Ingin Berkunjung ke Kota Bandung

Diperbarui: 30 Juni 2023   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Para cosplayer di Asia Afrika, sumber: dokumentasi pribadi)

Terkenal akan nilai sejarah yang dipunya, jalan Asia Afrika di zaman sekarang sudah menjadi sebuah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. 

Di sana kamu dapat melihat banyaknya bangunan lawas bergaya eropa yang sudah dibangun sejak masa penjajahan Belanda, sebut saja gedung merdeka yang kini dijadikan sebuah museum untuk mengenang Konferensi Asia-Afrika yang pada masanya dilaksanakan pada Gedung itu.  

Pada saat ini, tidak hanya ada wisata sejarah di museum KAA, tetapi Jalan Asia-Afrika juga terkenal akan wisata cosplay nya, di sana terdapat banyak sekali cosplayer, yaitu sebutan untuk orang-orang yang melakukan permainan peran dengan mengenakan kostum karakter tertentu. Di sana wisatawan dapat berinteraksi dan berfoto bersama dengan para cosplayer.

Kalau kamu ke sana, jangan kaget kalau melihat banyak hantu yang mondar-mandir di pinggir jalan. Tenang saja, mereka hanya manusia biasa yang mengenakan kostum dan juga memainkan peran sebagai hantu lokal khas Indonesia, seperti kuntilanak, genderuwo, pocong, sundel bolong, suster ngesot, kuyang, dan lain sebagainya. 

Mereka biasa disebut dengan 'Jurig Asia Afrika", jurig sendiri adalah sebuah kata dalam bahasa sunda yang  berarti hantu. Ternyata, mereka tidak hanya sekadar iseng untuk menjadi cosplayer, mereka semua tergabung ke dalam sebuah komunitas yang bernama Comjurig Bandung. 

Komunitas Comjurig Bandung sudah berdiri sejak tahun 2016, sistem kerja dari cosplayer Comjurig Bandung adalah dengan menggunakan shift per kelompoknya sehingga tidak semua anggotanya terjun ke lapangan dalam waktu bersamaan.

"Saya sudah menjadi cosplayer sejak dua tahun yang lalu (tahun 2021), alasan saya menjadi cosplayer jurig karena happy bisa menghibur para wisatawan yang datang ke Kota Bandung, waktu untuk kerjanya pun fleksibel dan juga (bisa) menambah penghasilan dari pekerjaan utama" ujar Martin, salah satu anggota Comjurig Bandung yang pada saat itu sedang menggunakan kostum malaikat pencabut nyawa.  

(Cosplayer hantu menghampiri mobil wisatawan, Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain Conjurig Bandung, di sana juga terdapat komunitas cosplay lain yang ikut mejeng, di antaranya adalah Wawan Robot (cosplay karakter robot Transformer), Cosmic (kostum badut), dan Cosplay Bandung Juara (Anime dan Kartun). 

Lokasi mejeng dari komunitas-komunitas tersebut juga berbeda, walaupun berkelompok dengan komunitas masing-masing, mereka akan berbaur jika ada pengunjung yang melewati jalan Ir. Soekarno.

Walaupun menjadi salah satu wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan, kumpulan komunitas cosplay ini sempat dirazia oleh Satpol PP setempat, menurut keterangan Tata, selaku danton pleton satpol PP yang mengawasi kawasan Zona 3, Zona 3 meliputi kawasan Asia Afrika, jl. Ir. Soekarno, dan Alun-alun Bandung merupakan kawasan zona merah, yaitu zona yang melarang adanya penjual kaki lima dan juga para komunitas cosplay untuk berada di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan peraturan yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Bandung no. 9 Tahun 2019 tentang ketertiban umum, ketentraman, dan perlindungan masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline