Lihat ke Halaman Asli

Dinda, Pagi ini Harus Pagi

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi, wanita dikerudung senja
Hah? Benarkah?
Baru tahu aku, ada senja di minggu pagi
Padahal ia pagi

Mentari melambat tak mampu menoleh bola matamu yang bertutur
Sedikit mengilat cepat ia di kibaran rambutmu memerah, memendera
Angin bersegera sebelum ada pipimu basah
Awan ikut siaga meniada
BUK !!
Bahkan waktu terlihat tak rela memasrahkan dirinya untuk kau bermuram
Ada apa ini?

Dinda?
Kemari, biar ku teguk pedihmu
Biar aku telan si renung
Lebih baik perih ku tenggak
Daripada asin tetes matamu

Buang, Dinda. Buang !
Aku sudah memohon sedari tadi pada Sang Suhu
Agar akulah satu - satunya penghangat bagimu

Buang, Dinda. Buang !
Biar aku yang tenggelam
Mekarlah dikau
Selamanya..
Abadi
Paginya..
Dinda
Pagi ini harus pagi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline