Lihat ke Halaman Asli

Khansa Tsabatia

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tanggapan Orang Tua Murid Terhadap Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka bagi Anak yang belum Vaksinasi

Diperbarui: 31 Desember 2021   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jakarta Selatan –  Sebelum pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pemerintah menganjurkan masyarakat melakukan vaksinasi sebagai syarat memasuki kawasan dengan kerumunan yang besar, seperti di mall, kantor, dan kendaraan umum KRL atau Trans Jakarta (TJ). 

Vaksinasi telah dilakukan secara bertahap dimulai pada pertengahan Januari 2021 lalu, hingga saat ini bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi. Saat ini Kemendikbud mulai memberlakukan adanya Pertemuan Tatap Muka bagi sekolah yang mampu menyanggupi persyaratan dari Dinas Pendidikan. Dengan adanya pemberlakuan pembelajaran tatap muka ini diharapkan agar siswa dapat belajar secara efektif. 

Sebagai Guru SMP Ibu Pertiwi di Slipi, Jakarta Barat, Fitriyani mengatakan bahwa adanya beberapa persyaratan yang diterapkan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka.

“Persyaratan khusus bagi anak yang ingin melakukan Pembelajaran Tatap Muka bila diatas 12 tahun maka diwajibkan untuk Vaksin 2 dosis dan untuk yang di bawah 12 tahun maka anggota keluarga yang berada dirumah diwajibkan untuk vaksinasi, jika ada salah satu anggota rumah belum vaksin maka tidak diperbolehkan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka.” ucapnya.

Meskipun sudah adanya persyaratan tersebut, siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka tetap diwajibkan mematuhi Protokol Kesehatan (prokes) yang ada seperti, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Peran orang tua sangat dibutuhkan disini untuk mencontohkan kepada anak dalam kehidupan sehari-hari bahwa masker itu penting agar terhindar dari bahaya virus Covid-19. Jika tidak dibiasakan atau tidak diajarkan dasar mengapa diharuskan menggunakan masker akan sulit untuk siswa menerapkan Pembelajaran Tatap Muka.

Salah satu orang tua murid dari SDN Gunung 01, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan memberikan tanggapannya terhadap pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka.

“Sebagai orang tua murid saya setuju dengan adanya Pembelajaran Tatap Muka ini, dikarenakan anak saya butuh sosialisasi dengan teman, guru, dan lingkungan sekitar.” ucap Nursaid.

Memang adanya pemberlakuan ini dipandang positif oleh para orang tua selain dapat belajar efektif, kebutuhan sosialisasi anak dalam masa pertumbuhan ini juga sangat dibutuhkan. Karena banyak orang tua yang mengeluh bahwa pembelajaran melalui media daring membuat anak tidak fokus dan susah diatur, meskipun dengan adanya pembelajaran tatap muka memiliki resiko yang cukup rentan bagi anak-anak.

Persetujuan atas tanggapan yang diucapkannya mengartikan bahwa Nursaid sebagai Orang Tua murid menyanggupi syarat yang telah ditentukan.

“Untuk menyikapi pemberlakuan ini adalah dengan membiasakan anak selalu memakai masker jika berada diluar rumah dan selalu cuci tangan.” ucapnya.

Ketakutan orang tua terhadap anak pasti ada walaupun sudah menyetujui pemberlakuan PTM. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang tua, karena terdapat peraturan bahwa orang tua tidak boleh mendampingi anak dan hanya mengantar sampai gerbang sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline