Lihat ke Halaman Asli

Khansa Tania Aqila Syahputri

Mahasiswi Hubungan Imternasional Unida Gontor

Efektivitas Penerapan Diplomasi Islam

Diperbarui: 13 September 2022   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diplomasi sudah menjadi salah satu kajian dalam ilmu Hubungan Internasional yang harus diketahui.Karena dalam kajian ilmu HI, analisa tindakan aktor negara bahkan non-negara sudah menjadi konsumsi harian.Diplomasi sendiri secara garis besar dapat diartikan sebagai seni praktek bernegoisasi oleh seorang diplomat yang merupakan wakil negara atau organisasi untuk mendapatkan kepentingan negaranya.

Diplomasi dalam prespektif barat sangat berkaitan dengan sebuah penyelesaian yang dilakukan dengan strategi damai.Tetapi, apabila cara berdamai tidak mungkin dilakukan, ancaman dapat dilakukan untuk mencapai kepentingan yang diinginkannya.

Dengan semua teori diplomasi konvensional menurut pandangan barat tersebut, islam mempunyai pandangan tersendiri dalam menerapkan diplomasi itu sendiri.Diplomasi prespektif islam dapat meluruskan pandangan diplomasi konvensional yang kurang sesuai dengan nilai-nilai islam.

Diplomasi Islam dapat di definisikan sebagai hubungan resmi antara satu negara dan negara lain yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.Dan tujuan utamanya adalah memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi, untuk umat atau dikenal dengan konsep rahmatan lil-'alamin.Dalam diplomasi islam, sangat berpegang pada sumber utama (Al-Qur'an dan Hadist) serta konsep umat.

Dalam penerapan diplomasi islam, ketika pelaksanaan negosiasi dilakukan baik dalam keadaan perang maupun damai, hak-hak lawan atau musuh tetap diberikan sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadist.

Semua peraturan dibuat dengan adil dan tidak memberatkan kedua belah pihak yang melakukan negosiasi.Aktor yang terlibat dalam diplomasi islam bukan hanya negara, tetapi antar pihak atau antar golongan seperti pada perjanjian Piagam Madinah pada zaman Rasulullah SAW.Selain itu, penerapan diplomasi islam juga sangat mempertimbangkan manfaat pihak lain dalam bernegosiasi.

Hal ini cukup berbeda dengan diplomasi pada umumnya sebagai seni bermain kalimat bahkan diperbolehkan berbohong demi mencapai tujuannya atau dapat dikatakan melakukan cara apapun agar mencapai kepentingannya tanpa mempertimbangkan nasib pihak lain.

Apabila diplomasi islam dapat diterapkan, maka akan berkurangnya bahkan tidak akan ada lagi perang secara fisik maupun perang dingin yang akan terjadi.Hal ini dikarenakan pertimbangan manfaat semua pihak yang bersangkutan sangat dipertimbangkan dalam diplomasi islam,Jadi, semua pihak mendapatkan keadilan dalam penerapan diplomasi islam karena menjunjung tinggi konsep umat atau rahmatan lil-'alamin.

Keadilan dalam diplomasi islam juga tertera dalam Al-Qur'an QS:An-Nisa' ayat 58:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesung guhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS:An-Nisa':48)

Diplomasi terbuka juga termasuk dalam penerpan diplomasi islam.Karena di dalam diplomasi terbuka mengandung unsur transparan dan merupakan penerapan diplomasi yang baik.Yang mana dalam diplomasi terbuka ini  rakyat dapat mengetahui hasil dari diplomasi serta proses perundingan yang sedang beralangsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline