Lihat ke Halaman Asli

Sofia Khansa

Secretary

Menghadapi Panas Ekstrem: Peran Chief Heat Officer di Kota-Kota di Dunia

Diperbarui: 22 Mei 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Gelombang panas ekstrem semakin mengancam kota-kota di seluruh dunia. Dengan populasi perkotaan yang terus meningkat, semakin banyak orang yang terpapar risiko panas ini. Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 3,5 miliar orang akan terpengaruh oleh gelombang panas, dengan setengah dari mereka tinggal di pusat-pusat kota.

Untuk mengatasi tantangan ini, Arsht-Rock dan Extreme Heat Resilience Alliance (EHRA) memperkenalkan posisi Chief Heat Officer (CHO). Pejabat ini bertugas untuk menyelaraskan respons pemerintah kota terhadap panas ekstrem, mempercepat upaya perlindungan yang ada, dan memulai inisiatif baru guna mengurangi risiko dan dampak panas bagi penduduk.

Perubahan iklim memperparah efek pulau panas perkotaan, di mana kota-kota menjadi lebih panas dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Material seperti beton dan logam di kota-kota menyerap dan memancarkan panas, sementara kurangnya ruang hijau memperburuk kondisi. Sekitar 20% kota terpadat di dunia diproyeksikan akan mengalami peningkatan suhu lebih dari 4C pada tahun 2050, dan sekitar 25% akan mengalami peningkatan lebih dari 7C pada tahun 2100. Dampak ekonomi juga signifikan, dengan kerugian PDB yang diperkirakan mencapai 5,6% pada tahun 2100.

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya koordinasi di antara berbagai departemen pemerintah kota yang menangani kesiapan, respons, dan pemulihan terkait gelombang panas. Chief Heat Officer bertugas mengatasi masalah ini dengan mengoordinasikan upaya dari berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Tugas utama mereka meliputi meningkatkan kesadaran tentang risiko panas ekstrem dan solusinya, mengidentifikasi komunitas yang paling rentan, meningkatkan perencanaan dan respons terhadap gelombang panas, mengkoordinasikan pemangku kepentingan, dan mengimplementasikan proyek pengurangan risiko panas jangka panjang.

Chief Heat Officers ditunjuk oleh pejabat lokal yang memprioritaskan tindakan terhadap panas ekstrem. Posisi ini menunjukkan investasi dalam masa depan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan pengurangan kerugian akibat krisis iklim. Arsht-Rock berkomitmen untuk menguji coba posisi ini di setiap benua, menyediakan deskripsi pekerjaan yang jelas dan dukungan penuh dari anggota EHRA.

Sejak pengangkatan CHO pertama pada tahun 2021, para pemimpin iklim ini telah mengambil tindakan signifikan di kota masing-masing. Mereka memimpin berbagai proyek, mulai dari pemasangan trotoar dan atap dingin untuk mengurangi efek pulau panas, hingga mengkategorikan gelombang panas agar penduduk dapat lebih siap. Mereka juga berperan penting dalam menanam pohon untuk menciptakan kanopi yang dapat mendinginkan lingkungan perkotaan. Melalui advokasi dan implementasi proyek mereka, Chief Heat Officers sangat penting dalam meningkatkan ketahanan populasi kota terhadap panas ekstrem.

Beberapa Chief Heat Officer yang telah diangkat adalah Jane Gilbert di Miami-Dade County, Florida; Eleni Myrivili di UN Habitat & Arsht-Rock; Eugenia Kargbo di Freetown, Sierra Leone; Elissavet Bargianni di Athena, Yunani; Krista Milne dan Tiffany Crawford di Melbourne, Australia; serta Bushra Afreen di Dhaka Utara, Bangladesh. Masing-masing dari mereka berperan penting dalam memimpin upaya untuk membuat kota mereka lebih tahan terhadap panas, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline