Menurut diana raden ayu (2017) Social Awareness adalah cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial. Kesadaran sosial adalah representasi jiwa seseorang akan dirinya sendiri dan orang lain. (Wegner & Guiliano, 1982).
Prasolova- Forland (2002) kemudian mengemukakan bahwa kesadaran sosial berhubungan dengan kewaspadaan seseorang terhadap situasi sosial yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain, sehingga individu dapat menjadi tahu dan menyadari hal- hal yang terjadi di sekelilingnya, seperti mengenai apa yang orang lain lakukan, apakah seseorang terlibat dalam suatu percakapan dan dapat diganggu, siapa saja yang berada di sekitar, dan keadaan apa yang sedang terjadi.
Misalnya saja kejadian-kejadian yang sering dialami oleh anak ketika di sekolah. Kita bisa melatih kesadaran sosialnya dengan membiasakan anak berbagi dengan sesamanya.
Contoh jika ada salah satu temannya tidak membawa bekal ke sekolah karna terkendala biaya dan ia hanya bisa minum air ketika teman-teman lainnya sedang makan, sebagai guru kita bisa meminta para siswa untuk memberikan sedikit bekalnya kepada anak yang tidak membawa bekal tadi. Secara tidak langsung kita sebagai guru telah mengajarkan anak tentang empati terhadap sesama melalui berbagi.
Penerapan tentang social awareness oleh orang tua terhadap anak yaitu misal ketika sedang jalan bersama anak ke tempat-tempat hiburan dan bertemu dengan pengemis atau orang yang sedang membutuhkan kita bisa mengajarkan kepada anak dan memberi pengertian kepada anak bahwa orang tersebut hidup dengan penuh kekurangan dan kita harus saling berbagi agar bisa meringankan sedikit beban mereka serta kita harus bersyukur dengan segala hal yang kita miliki.
Sebagai orang tua dan guru kita harus menanamkan kesadaran sosial sejak dini agar nantinya anak bisa menjalankan kehidupannya dengan baik dan mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama. Karena kita hidup itu tidak sendiri dan butuh orang lain maka kesadaran sosial itu harus di tanam sejak dini.
by milla pristianti 17160002 (piaud17)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H