Lihat ke Halaman Asli

Khansa Azani

Mahasiswi

Taman Mangrove Angke Kapuk: Tempat Konservasi dan Wisata Alam yang Menarik

Diperbarui: 8 Juni 2022   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto wisatawan  di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk | Sumber: Dokumen Pribadi

Di tahun 2022 angka Covid-19 semakin menurun, tempat wisata dan kuliner sudah mulai buka dan Kembali seperti semula meskipun tetap harus menggunakan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sudah mulai banyak dari kalangan masyarakat yang memiliki rencana liburan atau berwisata. 

Salah satu syarat bagi para warga atau wisatawan yang ingin bepergian ke suatu tempat wisata atau bahkan luar negeri adalah melakukan Vaksin Booster.

Namun jika berbicara soal tempat wisata dan kuliner yang sudah buka dan mulai ramai oleh pengunjung, ada satu tempat wisata yang menarik, unik dan juga dapat menyegarkan pikiran, yaitu adalah Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk atau yang sering dijuluki taman Mangrove. Kawasan konservasi alam mangrove yang memiliki luas 99,82 Hektar kemudian dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Lokasi Taman Mangrove Jakarta

Taman Magrove  Angke Kapuk terletak di Kamal Muara, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, 14470  yang bersebelahan dengan kawasan elit PIK (Pantai Indah Kapuk) di Jakarta Utara. Lokasinya sangat mudah untuk dikunjungi baik melalui akses Tol dalam kota maupun Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) atau bisa juga dengan menggunakan Transportasi Umum seperti Bis TransJakarta.

Sejarah Taman Mangrove Jakarta

Dilansir dari jakartamangrove.id Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan bagian dari kawasan hutan Angke Kapuk yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 1 Juni tahun 1939 dengan luasan 99,82 Hektar. 

Izin Pengusahaan Pariwisata Alam TWA Angke Kapuk diberikan kepada PT. MURINDRA KARYA LESTARI sejak 1997 dengan tujuan mengembangkan TWA Angke Kapuk sebagai sarana pariwisata alam sekaligus mempertahankan kelestarian fungsi mangrove sebagai sistem penyangga kehidupan.

Kawasan hutan Angke Kapuk sempat digarap oleh puluhan penambak liar dan mulai direstorasi pada tahun 1998. Perubahan kawasan dari hutan menjadi areal tambak ikan tidak hanya menghilangkan pepohonan namun juga merusak alam dan ekosistem tanaman Mangrove. Berbagai kendala dihadapi untuk mengembalikan kawasan ini ke peruntukkannya seperti semula.

Kemudian setelah 12 tahun berjuang untuk membersihkan kawasan dari penggarap illegal dan menanami kembali pepopohonan mangrove yang hilang, akhirnya TWA Angke Kapuk dapat diresmikan pada tgl 25 Januari 2010 oleh Menteri Kehutanan saat itu Bapak. Zulkifli Hasan.

Foto wisatawan di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk | Sumber: Dokumen Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline