Lihat ke Halaman Asli

Sang Senja yang menanti Fajar...

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Suharti Ningsih Saat langit menguning dan awan mulai menutup sang pemberi cahaya... Sang senja mulai merajut mimpi dengan sulaman benang emas di peraduannya.. Saat semua mata mulai terbuai oleh lambaian tangannya.. Ada sembirat senyum terlukis di langit senja  itu.. Sang senja terus merajut mimpi... Dalam dekapan malam yang mulai menghampiri.. Kegelapan yang akan menghapus kemuning senja di langit Tuhan.. Dalam buaian mimpi sang senja. Sang senja tetap pada singgasana rindu yang mendalam... Melihat malam dan siang yang terus berganti... Tapi sang fajar tak pernah muncul meraihnya dalam singgasana rindunya. Tak ada fajar setelah siang... dan  tak ada fajar sebelum malam... Sang Senja terus menanti bilamana sang fajar akan datang dari peraduannya.. Sekedar melambai dan ikut menyulam mimpi bersamanya.. Atau hanya memperlihatkan cahaya fajar yang begitu indah... Tapi dalam hati... sang senja tau... Bahwa fajar tidak akan muncul ketika sang senja hadir... begitupun sebaliknya.. Senja tidak akan hadir jika Sang fajar muncul... Karena Fajar dan Senja berada dalam dua dimensi waktu yang berbeda Tapi saling melengkapi.. Fajar hadir karena senja... dan senja ada untuk menyempurnakan Sang Fajar... Senja... @ Makassar.... 28 Des 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline