Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Diri yang Semakin Modern

Diperbarui: 17 Mei 2016   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia menjadi semakin midern. Dan semua hal yang ada di dunia ini pun menjadi semakin modern. Diantaranya pendidikan, lingkungan, teknologi, bahkan penyakit itu pun menjadi lebih modern.

Saat ini yang tenar di telinga kita adalah penyakit yang menimpa pada diri manusia sehingga manusia melakukan penyakit tersebut. Penyakit tersebut bersarang pada psikologinya. Mengapa bisa seperti itu? 

Karena bisa jadi terdapat gangguan yang ada di dalam diri manusia tersebut. Bisa jadi karena adanya obsesi untuk melakukan sesuatu. Seperti yang terjadi baru-baru ini, terjadi pemerkosaan kepada korban yang bernama "Yuyun" yang di perkosa oleh 14 orang. Mungkin dalam hal ini banyak orang yang beranggapan bahwa dia (yuyun) di perkosa oleh orang-orang yang mabuk atau memang keadaannya seperti itu. 

Namun dalam ilmu psikologi ada yang beranggapan bahwa kasus tersebut dikarenakan sang pelaku terobsesi untuk melakukan se*. Bisa jadi karena dia pernah melihat hal-hal yang berhubungan dengan se*. Seperti itu. 

Karena bisa jadi pelaku terobsesi seperti itu dia akan melakukan kepada seorang yang dia tuju. 

Dan karena seperti kasus di atas maka banyak dari orang tua yang meragukan keamanan kepada anaknya untuk berangkat sekolah sendiri. Karena kasus seperti itu tidak hanya terjadi kepada perempuan, akan tetapi bahkan bisa menuju kepada anak kecil yang dinamakan pencabulan. Hal seperti itu adalah hal yang menakutkan dan dapat berpengaruh kepada perkembangan anak. Mengapa di katakan seperti itu? 

Karena pada dasarnya anak yang berangkat dan pergi sekolah sendiri seperti yang di lakukaan di anak-anak desa bisa meningkatkan kognitif anak dalam perkembangannya dalam menghadapi lingkungan yang berda di sekitarnya pada khususnya. 

Oleh sebab itu, bimbingan dari orang tua sangatlah penting dalam membentuk anak yang memiliki kognitif yang baik. 

Bismillah.. Semoga sedikit paparan diatas bisa menjadi masukan atau berguna. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline