Lihat ke Halaman Asli

Analisis Kasus Lunasnya Utang Indonesia sehingga IMF Tidak Bisa Mengintervensi Dilihat dari Perspektif Liberalisme

Diperbarui: 25 Oktober 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Liberalisme dalam hubungan internasional menekankan pentingnya perdagangan bebas, saling ketergantungan ekonomi, dan kerja sama internasional. Dalam kasus pembayaran utang Indonesia kepada IMF baru-baru ini, manajemen makroekonomi yang kuat dan kebijakan yang bijaksana telah memungkinkan Indonesia untuk mengelola tingkat utangnya dan mempertahankan ruang kebijakan untuk merespons guncangan di masa depan. Pembayaran ini menandai langkah menuju kemandirian ekonomi yang lebih besar dan berkurangnya ketergantungan pada intervensi eksternal.

IMF telah menjadi mitra penting bagi Indonesia di masa lalu, memberikan nasihat kebijakan dan pengaturan pendanaan selama krisis Asia dan seterusnya.

Namun, kinerja perekonomian Indonesia saat ini cukup kuat, dengan pertumbuhan yang sehat, penurunan inflasi, dan sistem keuangan yang stabil. Negara ini mempunyai ruang kebijakan yang luas untuk merespons guncangan yang merugikan, dan nilai tukar dapat berperan sebagai penyerap guncangan.

Dalam konteks ini, keputusan Indonesia untuk melunasi utangnya kepada IMF mencerminkan keinginan untuk mempertahankan kemandirian ekonomi dan fleksibilitas kebijakan. Pemerintah dan Bank Indonesia telah bekerja sama untuk memastikan seluruh aspek perekonomian dipertimbangkan dalam keputusan percepatan pembayaran utang.

Keputusan ini merupakan pertanda positif bagi masa depan perekonomian Indonesia, karena hal ini menunjukkan kemampuan negara dalam mengelola keuangan dan menjaga stabilitas tanpa bantuan eksternal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline