Kesehatan secara keseluruhan merupakan suatu kondisi ideal yang tidak hanya berkaitan dengan penyakit atau kecacatan, melainkan juga mencakup keseimbangan fisik, mental, dan sosial. World Health Organization (WHO) mengusung pandangan yang dijadikan dasar perumusan target kesehatan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3 "Kehidupan Sehat dan Sejahtera".
Berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi di tingkat global dan nasional, seperti kematian ibu dan anak, penyebaran penyakit menular, serta peningkatan penyakit tidak menular, mengindikasikan perlu adanya tinjauan spesifik dalam upaya mencapai masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Dalam UU Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan sebagai kondisi sejahtera terhadap badan, jiwa maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif.
Pendidikan masyarakat memegang peran esensial dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-3, yaitu "Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera."
Aksi nyata pendidikan masyarakat untuk kehidupan yang sehat dan sejahtera, yaitu melibatkan upaya-upaya yang mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mendorong akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan inklusif.
Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya perencanaan dan strategi yang tepat sasaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, yaitu dengan edukasi melalui platform digital ataupun secara langsung seperti sosialisasi di posyandu, kampus, atau di komunitas sosial lainnya.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abi Bakrin (2015), edukasi merupakan kegiatan yang mampu menambah dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengajaran. Salah satu contohnya, yaitu edukasi perilaku hidup sehat.
Edukasi Perilaku Sehat
Edukasi mengenai perilaku hidup sehat merupakan pondasi utama dalam pendidikan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Misalnya, kampanye kesehatan dapat mencakup penyuluhan tentang cara memilih makanan sehat, pentingnya menjaga kebersihan diri, serta manfaat olahraga.
Kegiatan tersebut bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan individu saja, tetapi juga untuk memberikan budaya hidup sehat dalam komunitas. Ketika seluruh masyarakat memiliki pengetahuan yang sama, mereka akan lebih cenderung untuk saling mendukung dalam menerapkan perilaku hidup sehat.
Pemberdayaan Akses layanan Kesehatan
Selain itu, upaya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dapat dilakukan dengan pemberdayaan untuk Akses Layanan Kesehatan. Banyaknya daerah di wilayah terpencil serta kalangan masyarakat kurang mampu memiliki tantangan yang sama, yaitu kesenjangan dalam mengakses pelayanan kesehatan.
Contohnya, selama pandemi COVID-19, masyarakat di daerah terpencil dan kurang mampu di seluruh dunia mengalami kesulitan yang lebih besar dalam mengakses pelayanan kesehatan.