Lihat ke Halaman Asli

Mengeksplorasi Filosofi Estetika dan Kehendak Menurut Arthur Schopenhauer

Diperbarui: 10 Januari 2024   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Schopenhaur merupakan filsuf jerman pada abad ke -19. Ia dikenal dengan pandangan pesimis dan metafisikanya. Pemikiran Schopenhaur sangat merentang dari kehendak hidup hingga estetika. Schopenhauer dianggap sebagai tokoh yang kontroversial yang meberikan kontribusi paling besar terhadap pemikiran kontinental. 

Pandangan pesmismya terkait hidup tercermin berada dalam karyanya yang paling terkenal, yaitu berjudul "The World as Will and Representation" yang memiliki arti "Dunia Sebagai Kehendak dan Representasi". Schopenhauer memandang bahwa hidup ialah pengalaman yang penuh penderitaan. Menurutnya, kehendak hidup ialah sumber dari segala penderitaan manusia. Ia juga menyatakan bahwa kepuasan sesaat hanya merupakan suatu ilusi yang melibatkan manusia dalam lingkaran penderitaan yang tak berujung. 

Namun meskipun begitu, Schopenhauer juga tetap memberikan perhatian besar kepada etika. Ia mengembangkan konsep "Etika Penyelamatan Diri". Karena baginya, nilai tertinggi ialah tindakan baik yang dilakukan tanpa pamrih dan tanpa motif kehendak hidup. Manifestasi tertinggi dari Etika yang sejati adalah belas kasih dan kebaikan tulus. 

Walaupun sering dianggap sebagai filsuf yang pesimis, namun Schopenhauer dapat memberikan kontribusi berharga dalam nilai estetika. Ia melihat seni sebagai cara untuk melampaui sebuah kehendak hidup dan mencapai kehendak hidup dari mencapainya kebiasaan dari dorongan pribadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline