Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Hari demi hari berganti, satu dua hari berlalu dengan cepat tinggal di penghujung akhir pekan.
Rasanya telah lama aku menanti sebuah kepastian yang sebenarnya tidak harus aku hiraukan. Tapi itu menjadi bumerang dalam pikiran.
Hingga kini, aku belum menemukan jawaban dari bu Seruni. Keputusan yang katanya tempo hari akan di pikirkan belum jua Ia nyatakan. Padahal aku scrool story, beberapa cekrek healing Ia terbangkan tanpa sungkan.
Ah... mungkin Ia sedang menenangkan pikiran sejenak....
Ingin rasanya aku tanyakan via chat aplikasi, tapi aku urungkan. Biarlah, apapun jawabannya tidak akan memengaruhi keputusanku juga.
Di lain sisi..
"Rima, apalagi yang kamu pertahankan disana? Toh kamu juga tidak di anggap"
"Kamu ingin selamanya hidup dengan gaji sekecil itu Dek? Memangnya cukup untuk sebulan?"
"Sudahlah, kamu tidak perlu mengorbankan waktu dan pikiranmu lagi jika itu tidak di hargai"
"Jangan bodoh, mereka hanya melihat kemampuanmu, tidak melihat sisi saat kondisimu terpuruk seperti sekarang ini"
.......