Lihat ke Halaman Asli

Siti Thoyibah

Freelance

Diary Depresi 2

Diperbarui: 4 Maret 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Senja mulai menyingsing dengan lamban.....

"Bu, saya sudah memutuskan untuk tidak lagi bekerja disini"

"Mengapa tiba-tiba sekali Rima, kamukan tahu masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Dan hanya kamu yang bisa melakukannya"

"Mengingat situasi dan kondisi, saya sudah tidak sanggup bu untuk melanjutkannya. Beberapa pekerjaan sudah saya lakukan, tinggal melanjutkan saja bu pada yang lain"

"Tetap tidak semudah itu Rima, butuh waktu dan proses untuk mengajarkan pada yang melanjutkan nantinya"

"Saya tahu bu, jika kondisinya memungkinkan. Saya bersedia membantu tapi tidak sekarang"

"Bagaimanapun saya masih berharap kamu menyelesaikan tugas itu Rima" bu Seruni tetap kekeuh mendesakku 

"Saya minta pengertian ibu untuk saat ini saja, setelah sekian lamanya saya tidak pernah membantah apa yang ibu katakan "

"Baiklah, nanti akan saya pikirkan lagi. Saya permisi dulu. Sudah sore" sembari menyandang tas cangklong brandednya dan berjalan dengan tegas.

Ibu Seruni meninggalkan kursi yang setengah jam lalu dia duduki. Tinggallah aku yang menatap lurus kosong kepergiannya. Entah apa yang di pikirkan olehnya nanti, tapi aku sudah tak peduli lagi. 

Keputusanku sudah bulat untuk angkat kaki dari toko usaha miliknya, aku sudah lama mengabdikan diri padanya. Dia hanya perlu waktu untuk menerima kenyataan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline