Lihat ke Halaman Asli

KHALIDA LUBABA SUFA

Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga

Kupu-Kupu Si Pelaku Kejahatan!

Diperbarui: 16 Mei 2023   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://alabama.butterflyatlas.usf.edu/

Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar atau melihat kupu-kupu? Pastinya, otak kalian akan memikirkan betapa indahnya mereka terbang, flippy floppy, kesana-kemari. Namun, pernahkah kalian membayangkan bahwa hewan secantik kupu-kupu memiliki kebiasaan yang tidak menyenangkan jika direfleksikan terhadap perilaku manusia?

Ya, mari kita bahas mengenai kupu-kupu Zebra longwing atau Heliconius charithonia!

Zebra longwing memiliki sayap yang indah dengan paduan warna hitam dan putih. Maka tak heran ada nama 'zebra' dalam identitasnya karena pola warnanya yang menyerupai zebra. Oh! Jangan tertipu akan parasnya yang cantik. Kalian pasti tak asing dengan istilah cantik itu adalah racun. 

Kebetulan sekali Zebra longwing juga sama beracunnya. Tapi, penulis tak akan membahas masalah itu kali ini. Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas kebiasan buruk para pejantan Zebra longwing yaitu pupal rape. 

Pupal rape atau sebagian besar biologist lebih menyukainya dengan sebutan 'forced copulation' adalah fenomena dimana kupu-kupu jantan memaksa kupu-kupu betina yang bahkan belum keluar dari kepompongnya untuk melakukan penyatuan. 

Lebih jelasnya, pada saat kupu-kupu betina berusaha untuk keluar dari kepompongnya, terdapat sekumpulan pejantan yang sudah mengerubungi kepompong betina. 

Mereka akan saling melawan satu sama lain untuk menghasilkan pemenang. Boleh jadi seperti sayembara. Barangsiapa yang dapat menyingkirkan sejumlah lawannya, maka ia akan langsung memaksa kupu-kupu betina untuk melakukan penyatuan meskipun si betina belum sempurna keluar dari kepompong. Atau kadangkala, si betina belum juga berusaha untuk keluar dari kepompongnya, si jantan sudah merobek kepompong betina. Sungguh brutal.

Oleh karena si betina terperangkap dalam kepompongnya, maka ia tak bisa melakukan perlawanan apapun. Apalagi teman-teman sekalian tahu bahwasanya kupu-kupu yang baru saja keluar dari kepompong harus menunggu beberapa saat agar dapat terbang dengan sempurna. 

Apakah kita perlu mengusulkan kepada wakil rakyat kupu-kupu untuk membuat aturan yang membahas mengenai kesejahteraan para betina? Boleh jadi kita menjadi revolusioner di dunia kupu-kupu!

Salam Hangat,

Lubaba




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline