Lihat ke Halaman Asli

Emas Emas Emas

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

emas oh emas #bukan emas yang orang jawa :D sea games yang merupakan perhelatan akbar ASEAN setiap dua tahun telah membawa euforia tersendiri, baik kalangan atas, menengah hingga bawah. analog dengan kejadian zaman dahulu, saat peradaban yunani dengan colosseum-nya. hajatan olahraga besar-besaran ini sukses menutupi isu-isu 'panas' dalam negeri -Indonesia. sebut saja isu tentang freeport :  indonesia yang gagal menaikkan pendapatan untuk emas dari 1% menjadi sekitar 3%, isu suap Polisi-TNI, tokoh adat yang meminta keterbukaan pemerintah, hingga mencuatnya kembali OPM. menguap kemana-kah ? Sudah berapa gunung emas dipangkas, berton-ton dikeruk dan digali sampai perut bumi. Menyisakan lobang-lobang besar menganga menyeramkan! Pada saat yang sama pula, sekarang ini para pekerja Freeport berjuang habis-habisan memperjuangkan gaji mereka agar lebih layak. Sudah berhari-hari, berminggu-minggu mereka melakukan demo kenaikan gaji. (http://hensyam.wordpress.com/2011/11/18/emas-untuk-indonesia/) memperebutkan medali emas seagames yang kadar emasnya hanya beberapa gram menjadi hal yang sangat bodoh untuk dilakukan, secara mutlak sudah pasti kontingen yang memenangkan emas paling banyak adalah freeport. pemerintah seolah bungkam, tidak dapat bertindak apa-apa. undang-undang yang dibuat memang menstimulus asing untuk menanamkan modalnya dan mengeruk kekayaan alam indonesia sesuai undang-undang yang berlaku -yang semakin membuat mereka bebas. hal ini wajar saja terjadi, mengingat ideologi yang tertanam dalam benak-benak warga dunia -yang sedang eksis adalah ideologi kapitalisme, dimana kepemilikan individu sangat dijunjung tinggi. undang-undang yang dibuat pun tidak pernah -pada fakta pelaksanaannya- memihak pada kesejahteraan yang notabene adalah hak bagi warga negara. sungguh hanya satu sistem sempurna yang bukan buatan makhluk yang tak sempurna yang dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada. “Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Al-Maidah: 50)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline