Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Desember Dengan Festival Maitara 2011

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maitara, sebuah pulau yang tak asing lagi bagi masyarakat di Maluku Utara dan Nusantara.  Pulau seluas 14 km2 ini melejit dan terkenal lewat pecahan uang seribu rupiah, yang juga turut menjadi ikon promosi masyarakat Maluku Utara kepada setiap tamu yang menginjakkan kaki di Maluku Utara. Letaknya yang strategis dan diapit oleh dua pulau yakni Pulau Ternate dan Tidore, sangat dengan pusat aktivitas pemerintahan, sumber kebijakan pembangunan dan pelayanan.

Maitara tetaplah Maitara yang belum banyak berubah, namun ternyata memiliki pesona wisata yang luar biasa indahnya. Kekayaan alam baharinya menyuguhkan kenikmatan yang tak kalah menariknya dengan daerah wisata lainnya di tanah air.

Untuk menjadikan Maitara yang dikenal dengan Pulau Uang Seribu ini, Pemerintah Kota melaui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan merasa perlu menggelar Festival Maitara atau Maitara Fest, agar dapat lebih mengenalkan dan mempromosikan pesona keindahan alam yang ada di pulau Maitara tersebut sekaligus memperkenalkan ragam budaya yang ada di Kota Tidore Kepulauan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Drs. Asrul Sani Soleiman, menjelaskan Festival yang berlangsung pada tanggal 3-4 Desember ini agak lain dari sebelumnya, karena juga merupakan kontribusi dari masyarakat dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang menginginkan kesuksesan pelaksanaan hajatan besar SAIL INDONESIA DI MOROTAI 2012, sehingga momen ini dapat menjadi entry point bagi kehadiran para pelaku bisnis dan investor baik domestik maupun internasional yang pada gilirannya akan dapat melirik dan turut mengembangkan pulau Maitara khususnya dan Maluku Utara pada umumnya.

“Maitara Festival 2012 diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengangkat kearifan lokal, budaya, sejarah dan potensi yang ada di wilayah Kota Tidore Kepulauan. Semoga dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di Pulau Maitara dan Kota Tidore Kepulauan pada umumnya baik menjelang maupun paska Sail Indonesia di Morotai 2012,” jelas Asrul Sani.

Ketua Panitia Ny. Mardia Marsaoly menambahkan sejumlah kegiatan yang digelar dalam Maitara Fest antara lain Semalam Di Maitara yang menampilkan seni dan budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Maitara, pada Sabtu (3/11) malam di Pulau Maitara. Sementara itu acara puncak Maitara Fest berlangsung pada Minggu (4/12) pagi dan dibuka secara resmi oleh Walikota H. Achmad Mahifa. Pembukaan kegiatan ditandai dengan Lomba Renang Maitara-Rum Pada Pukul 07.30 Wit, Lomba Makanan Tradisional, Lomba Menggambar Pulau Maitara, Pentas Seni Budaya Dan Pameran Kreatif.

“Untuk lomba renang Maitara-Rum khusus bagi peserta putera saja, dan terbuka untuk umum, sementara lomba menggambar Pulau Maitara khusus siswa SD. Untuk memudahkan peserta lomba renang dan menggambar, maka pendaftarannya selain ke panitia di Dinas Pariwisata, juga bisa mendaftar di kelurahan masing-masing,” terang Mardia.(end)

sumber :*Halmaheranews.com*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline