Agam anak ku,
Di balik tegarnya hati, tersimpan sejuta kegelisahan akan penantian yang seakan tak berujung.
Agam anak ku,
Harapan pun perlahan pupus, bagaikan senja yang kian meredup ditelan malam.
Agam anak ku,
Kala raga tak mampu memeluk mu, kala telinga tak mampu mendengarkan tangisan manjamu, dan kala hati menjerit karena tak mampu berada disampingmu, aku terus melangkah dengan sejuta keyakinan.
Agam anak ku,
Tidak akan pernah terhenti langkah ini teriring dengan keteguhan jiwa untuk sebuah tanggungjawab yang tak akan pernah terpaparkan oleh rangkaian kata.
Agam Anak ku
Teruslah berproses sebaik-baiknya berproses.
Kelak engkau akan tahu apa arti hidup,
Kelak engkau akan paham bagaimana rasa tangisan jiwa ketulusan, dan kelak engkau akan merasakan apa arti sebuah perjuangan, melalui nasihat-nasihat kehidupan.
Maafkan ayahmu dengan segala kekurangan, terus ku peluk engkau dengan doa.