Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Program Studi (Prodi) Bioteknologi mengadakan pameran BiotechFest yang mengambil tema "Bioteknologi disekitar kita", acara yang digelar di Lobi utama Gedung Esa Unggul tersebut diselenggarakan pada tanggal 7 hingga 8 November 2017.
Dalam acara Biotechfest ini dipamerkan Tujuh stan yang masing-masing merepresentasikan penelitian serta keilmuan di bidang Bioteknologi. Tujuh stan yang didirikan itu ialah stan pengamatan mikroba, stan pipeting dan elektroforensik, stan Cek Golongan darah, stan isolasi DNA, Stan biotek pangan konvensional, stan produk-produk PKM mahasiswa Biotek, stan pajangan Figura terkait penelitian dan stan biotek moderen.
Ketua Panitia acara Biotechfest Seprianto, S.Pi, M.Si menerangkan pameran Biotechfestival merupakan ajang yang dimanfaatkan oleh mahasiswa maupun dosen Bioteknologi untuk memamerkan karya-karya penelitian dibidang Bioteknologi seperti Bioteknologi Kedokteran, Bioenergi dan Bioteknologi Pangan kepada mahasiswa maupun masyarakat umum. Menurutnya, penting sekali memasyarakatkan produk Bioteknologi karena produk-produk yang saat ini kita nikmati mulai dari produk makanan, produk kesehatan hingga produk Energi merupakan hasil campur tangan dari keilmuan Bioteknologi.
"Momen pameran Biotechfest ini kita jadikan sebagai langkah awal untuk menyadarkan masyarakat tentang ilmu Bioteknologi, banyak masyarakat kurang mengetahui kajian mengenai Bioteknologi padahal produk-produk Bioteknologi saat ini secara luas telah kita nikmati hasilnya," tutur Seprianto di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat,Jumat 8 November 2017 lalu.
Untuk itu pemilihan tema Bioteknologi disekitar kita sangat selaras dengan tujuan diadakan pameran ini yakni mensosialisasikan Bioteknologi kepada masayarakt awam. Seprianto pun menambahkan dalam pameran tersebut banyak pengunjung yang antusias dengan beberapa stan Biotechfest salah satunya stan cek gologan darah dan Stan Elektroforesis dan Pipeting.
Selain itu juga, produk karya mahasiswa Bioteknologi seperti Sabun antiiritasi dari lidah buaya ludes dibeli oleh para pengunjung pameran Biotechfest.
"Pengunjung dalam pameran Biotechfest ini sangat antusias melihat-lihat pameran salah satunya di stan cek gologan darah dan stan pipeting mereka antusias karena ini merupakan hal baru bagi mereka. Produk-produk karya mahasiswa Biotek juga laku terjual seperti sabun lidah buaya yang dijual 5 ribu hingga 8 ribu rupiah ludes dibeli oleh pengunjung," terangnya.
Dirinya pun optimis dengan diadakan pameran tersebut masyarakat terutama genarasi muda semakin mengetahui dan tertarik mempelajari Bioteknologi, karena dimasa depan nanti kajian Ilmu Bioteknologi akan sangat membantu memberikan solusi terhadap masalah pangan, kesehatan serta energi.
"kami yakin Bioteknologi akan semakin dikenal di masyarakat khususnya anak muda, karena kajian Bioteknologi sangat membantu menyelesaikan berbagai masalah di masa depan seperti energi, pangan dan kesehatan bahkan Bioteknologi juga dapat dijadikan alternatif untuk membuat produk-produk inovatif memuluai Enterpreneurship," tutupnya.
Biotechfest merupakan ajang pameran pertama yang diadakan oleh Program Studi Bioteknologi, rencananya Biotechfest akan kembali terselenggara pada tahun depan. Program studi Biotechnologi Esa Unggul sendiri prodi baru yang berkembang di Universitas Esa Unggul dan masuk dalam Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, meskipun masih baru namun prodi ini memberikan prospek masa depan yang cerah kepada para mahasiswanya. Diproyeksikan mahasiswa Bioteknologi akan bekerja di beberpa bidang penelitian, penegmbangan teknologi kesehatan, IT hingga Enterpreneur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H