Lihat ke Halaman Asli

Modus Penipuan: Akte Tanah, SIUP, dan Cek

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14313625642089581043

“Is, kok ada amplop kayak begini di halaman rumah waktu Tante nyapu ya? Gak ada nama atau alamat yang dituju. Ini surat buat di sini atau jatuh ya? Kok ada di halaman rumah ya?” tanya Asisten Rumah Tangga di rumah yang saya panggil Tante sejak 18 tahun lalu ketika ia mulai bekerja di rumah orangtua saya.

“Kayak beginian, mencurigakan, Tante. Biasanya surat kaleng. Ini sengaja diplastikin supaya gak sampai basah kalau kena hujan atau air. Kalau jatuh di halaman rumah sini, mestinya memang sengaja dijatuhkan. Coba sini Iis lihat,” kata saya yang tengah menyiapkan buku-buku yang mau saya bawa ke mobil.

1431364222549834188

Hufffftttt…

Kertasnya halus banget meski sudah berlipat empat. Gak lecek. Seperti masih baru. Masih fresh from the oven

14313626411455292127

Ini modus penipuan, Tante. Dikiranya kita bakal tergiur lihat cek miliaran begini. Ini surat tanah palsu nih… Ini hasil scan-scan-an nih Tante… Iis bawa saja nih, Tante. Nanti Iis tulis deh. Kalau gak di Kompasiana, di Radar Jember. Biar orang lain yang menemukan kayak beginian, tidak langsung percaya…” kata saya sembari memasukkan kembali berkas-berkas tersebut ke dalam amplop.

Akhirnya…

Menanti Isya’, saya baru ingat tentang amplop penipuan tersebut. Sambil bermain-main dengan 3N, saya mengamati berkas-berkas dalam amplop dengan seksama. Mmm, yaaaa… Ada beberapa hal yang memang mencurigakan dan membuat saya bertambah yakin bahwa memang amplop tersebut dijatuhkan sebagai kesengajaan dalam rangka penipuan. Ah, difoto saja dulu. Nanti tulis untuk Kompasiana saja. Sudah lama gak nulis di Kompasiana…

Usai 3N terlelap, seperti biasa, saya barulah leluasa membuka laptop tanpa gangguan. Sambil mengamati hasil jepretan, saya mengamati hal-hal mencurigakan dari 3 dokumen dalam amplop coklat berplastik tersebut:

14313643301232782992

1.Dokumen SIUP itu jelas hasil cetak scan. Terlihat sekali pada stempel yang menutupi tulisan. Foto orang yang tertempel dalam dokumen tersebut juga saya yakini hasil cetakan printer.

1431364612219993163

2.Pada dokumen Surat Keterangan Tanah, yang saya yakini juga hasil cetak scan, terlihat kop surat Kantor Pertanahan Kota Bontang yang hanya memuat alamat tanpa kode pos, no telp, no fax, email. Jelas hal ini tidak lazim. Tidak hanya itu, Nomor Surat Keterangan Tanah kok ya tidak ada tahunnya. Ini mah juga gak lazim.

1431362964289115248

14313647041308108760

3.Pada dokumen cek yang (seolah-olah) diterbitkan oleh BCA KCP Artha Gading- Jakarta, juga hasil cetak scan. Kurang ahli tuh. Masak garis coretan tandatangan tertutup dengan stempel perusahaan sampai demikian. Materai untuk nominal miliaran juga bolehkah menggunakan materai Rp 3000,-?

Ya, rasanya tidak penting untuk mengecek keotentikan 3 dokumen yang terdapat dalam amplop tersebut, apalagi sampai harus menghubungi no telp/HP yang terdapat dalam identitas SIUP. Hal-hal yang menurut saya mencurigakan itu sudah lebih dari cukup untuk menganggap bahwa amplop tersebut adalah salah satu modus penipuan. Saya yakin, bila nanti browsing di Mbah Google, modus ini akan muncul…

14313647482121376556

Btw, modus penipuan semakin beragam. Buat mereka yang tidak melek internet, saya yakin akan menjadi kelompok masyarakat yang paling mudah tertipu. Saya yakin, amplop-amplop tersebut sengaja disebar. Mereka yang tak mengenali hal-hal yang mencurigakan pada dokumen tersebut, tidak mustahil tergugah hatinya minimal mengirimkan SMS ke nomor HP pada dokumen SIUP. Nanti dari nomor tersebut akan menghubungi dan menjanjikan hadiah dengan sejumlah persyaratan.

Ya, buat siapa saja yang mengetahui atau paling tidak mensinyalir modus-modus penipuan, jangan merasa enggan untuk menuliskannya. Agar bisa menjadi alat untuk meningkatkan kewaspadaan bagi yang lainnya. Setidaknya cerita-cerita terbaru tentang paket salah alamat atau paket yang dikirimkan tanpa alamat jelas ternyata berisi narkoba, lalu kedatangan petugas BPJS yang menjanjikan dana kesehatan yang akan diberikan tunai, lalu…. ah, pokoknya apapun itu yang sekiranya akan dapat menjadi informasi bagi masyarakat untuk siaga dan meningkatkan kewaspadaan, luangkanlah untuk membaginya. Karena bisa jadi anda atau saya masih selamat, tapi orang lain tidak karena ketidaktahuannya...

Semoga bermanfaat ya.

Salaam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline