Lihat ke Halaman Asli

Khairunnisa lilaika azzahra

mahasiswa 23107030079 UIN Sunan Kalijaga

Tradisi Perayaan Hari Lebaran

Diperbarui: 18 April 2024   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Perayaan hari raya idul fitri atau yang biasa disebut dengan lebaran adalah salah satu penanda kemenangan bagi umat muslim karena telah melaksanakan puasa selama satu bulan. Makna spiritual lain yang terkandung dalam kata idul fitri adalah refleksi atau kegembiraan.

Idul fitri dikenal sebagai bulan penuh keberkahan dan waktu yang paling tepat untuk beramal atau bersedekah sebagian hartanya kepada orang yang lebih membutuhkan. Dengan cara berakat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan yaitu sebesar 2,5 kg setiap orang dapat memberikan kebahagiaan terhadap mereka yang lebih membutuhkan agar turut senang dalam hari kemenangan.

Biasanya sebelum hari raya idul fitri atau lebaran pada malam hari ada beberapa wilayah yang melaksanakan takbir bersama dan bahkan diadakan lomba takbiran untuk antar desa. Mereka yang mengikuti lomba takbiran pasti akan menyiapkan konsep dan kostum yang terbaik untuk di lombakan pada malam itu.

Pada saat waktu lebaran, pada pagi hari biasanya umat muslim melakukan sunnah sholat eid yang bertempat di beberapa lapangan dan masjid sekaligus. Sholat eid di wilayah saya biasanya dimulai pada pukul 06.30 dan akan dilanjutkan dengan ceramah yang di sampaikan oleh imam pada sholat eid.

Mereka yang memberikan ceramah akan menyampaikan beberapa ilmu dan pengetahuan baru mengenai ajaran agama islam dengan di lanjutkan oleh doa bersama.

Setelah melakukan sholat eid biasanya seluruh anggota keluarga pulang ke rumah dan melakukan sungkem. Sungkem adalah salah satu tradisi turun menurun yang dilakukan untuk saling memafkan kesalah satu sama lain yang sudah dilakukan sebelumya.

Sungkem dilakukan dengan cara berjabat tangan antara orang yang lebih muda meminta maaf kepada orang yang lebih tua yaitu orang tua atau kakaknya sekaligus. Dengan meminta maaf dan mengakui kesalahannya akan menciptakan suasana yang sedih karena biasanya diiringi dengan tangisan penyesalah dan kebahgiaan karena masih bisa berkumpul dan memohon maaf.

Selain bermaaf-maaf atau sungkem dengan anggota keluarga, biasanya umat muslim juga melakukan unjung dengan tetangga terdekat. Unjung aini diambil dari bahasa jawa yang artinya kunjung.

Sebanarnya unjung ini bukan hal yang wajib dilakukan saat lebaran, tetapi kebiasaan ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat jawa di wilayah-wilayah tertentu. Hal ini menggambarkan satu dua orang atau lebih yang berkunjung ke rumah yang lain untuk saling meminta maaf.

"di wilayah kami unjung sudah menjadi kebiasaan di setiap tahunnya, meminta maaf dengan lahir batin kepada orang yang lebih tua atau kepada sesepuh di kampung kami adalah salah satu hal yang wajib di lakukan agar hubungan antar satu sama lain semakin baik" ujar pade bambang, sesepuh di kampung saya.

Selain untuk meminta maaf, unjung juga berpengaruh pada hubungan dan silaturahmi yang baik antar sesama. Selain itu, manfaat unjung juga untuk mempertemukan keluarga, kerabat yang sudah lama tidak bertemu secara tatap muka serta dapat menganl sanak saudara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline