Lihat ke Halaman Asli

Peran PROMKES dalam Kasus PTM

Diperbarui: 29 September 2023   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Disini saya akan membahas mengenai kasus PTM. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko seperti hipertensi, tingginya kadar gula darah, dan obesitas. Hal ini terutama disebabkan oleh pengaruh pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok. 

Meningkatnya kasus PTM diperkirakan akan menambah beban pemerintah dan masyarakat, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. 

PTM dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena angka kematian akibat PTM di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 71%. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas tenaga kerja dan biaya kesehatan yang tinggi. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian PTM menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mencegah faktor risiko PTM. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat, persepsi dan pengetahuan yang positif tentang PTM.

Ada beberapa macam faktor PTM yakni :

  • Faktor yang tidak dapat diubah contoh : umur, jenis kelamin, keturunan.
  • Faktor yang dapat diubah contoh : perilaku, lingkungan, fisiologis dan metabolik.

Peran dalam promosi kesehatan terhadap kasus PTM ini yaitu :

  • Melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko kepada
    seluruh masyarakat.
  • Menumbuhkan kesadaran bahwa masalah kesehatan adalah tanggung
    jawab bersama.
  • Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengendalian faktor risiko
    melalui budaya perilaku cerdik
  • Mendorong pemanfaatan sumber daya yang bagi masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline