Kelompok delapan KKN Melayu Serumpun V 2024 menggagas kegiatan mengajar di mushola Manzilatul Muna setiap hari Ba'da maghrib.
Rutinitas ngaji malam hari di Mushola Manzilatul Muna, Desa Nalon, Kecamatan Serbajadi. Setiap malam, saat langit mulai beranjak kelam, Mushola Manzilatul Muna menjadi tempat suci yang dipenuhi suara-suara lirih para anak-anak yang mendalami kitab Arab Jawi. Ritual yang sederhana ini, penuh dengan nilai-nilai ketulusan dan keikhlasan, menjadi lumbung keberkahan yang tiada tara.
Di Mushola ini, anak-anak baik laki-laki maupun perempuan, duduk bersila di atas tikar yang telah lusuh dimakan waktu, dengan kitab di tangan mereka. Setiap malam, mereka datang untuk menyelami samudra ilmu yang tertuang dalam aksara Arab Jawi. Bagi mereka, setiap huruf yang diucapkan adalah doa, setiap makna yang dihayati adalah langkah menuju cahaya. Dalam kesunyian malam, mereka berjuang melawan kantuk dan lelah demi memperoleh setitik pencerahan.
Keheningan malam di Desa Nalon menjadi saksi bisu atas keikhlasan mereka. Cahaya lampu yang menerangi mushola, seakan turut meresapi kesucian yang memancar dari hati setiap insan di sana. Tidak ada kemewahan dalam aktivitas ini, hanya ada kehangatan yang lahir dari kebersamaan dan semangat mencari ridho Ilahi.
Karena apa? Sebab, di Desa Nalon sering padam listrik, tapi semangat anak-anak tidak pernah padam untuk menuntut ilmu. Bahkan saat hujan menderu dengan tiba-tiba anak-anak tetap sibuk dengan buku kitabnya.
Ritual ngaji ini bukan sekadar kegiatan rutin. Ia adalah manifestasi dari pengabdian, dedikasi, dan cinta yang mendalam terhadap ilmu dan agama. Dalam keheningan malam, suara-suara santri yang mengalun lembut menggema, menembus langit, membawa pesan-pesan hikmah dan nasihat yang disampaikan oleh kitab yang mereka pelajari.
Setiap malam, para anak-anak tidak hanya mengasah kemampuan membaca dan memahami kitab, tetapi juga mengasah hati mereka. Mereka belajar untuk bersabar, tekun, dan rendah hati. Mushola Manzilatul Muna menjadi tempat di mana karakter terbentuk, di mana jiwa-jiwa yang suci ditempa oleh ilmu yang barokah.
Desa Nalon, dengan segala kesederhanaannya, memiliki kekayaan spiritual yang luar biasa. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan dunia, mushola ini menjadi oasis ketenangan, tempat di mana para penerus bangsa mencari kedamaian dan pencerahan batin. Setiap malam yang dilalui di mushola ini adalah malam yang penuh makna, di mana cahaya ilmu dan iman menerangi gelapnya malam.
Melalui jurnal ini, kita dapat merasakan betapa kuatnya pengaruh rutinitas ngaji malam hari di Mushola Manzilatul Muna. Ia tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga memperkuat hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Di sini, malam tidak lagi sekadar malam, tetapi menjadi waktu yang suci, di mana setiap detik digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rutinitas ini adalah warisan tak ternilai yang harus dijaga dan dilestarikan. Ia adalah bukti bahwa di tengah kesibukan dunia, masih ada mereka yang memilih untuk meluangkan waktu bagi Tuhan, bagi ilmu, dan bagi diri mereka sendiri. Inilah kekuatan yang tak terlihat, tetapi begitu terasa, dari ngaji malam hari di Mushola Manzilatul Muna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H