Lihat ke Halaman Asli

KHAIRUN NISA

Mahasiswa SIL

Daya Tarik Pariwisata Berkelanjutan di Kepulauan Seribu

Diperbarui: 24 April 2020   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pantai Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Sumber: Media Indonesia.com, 2019)

Hamparan pasir yang luas dengan laut jernih dan beratapkan langit biru, membuat setiap mata yang memandang tidak ingin berkedip dan seraya bersyukur atas nikmat pemandangan wisata pantai yang tuhan ciptakan. Pantai merupakan salah satu destinasi favorit yang banyak diminati masyarakat, oleh karena itu perlunya pelestarian dan pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan.

Kepulauan seribu merupakan gugusan pulau yang terletak di utara Teuk Jakarta. Terdapat  lebih dari 110 buah pulau, yang terkenal diantaranya adalah Pulau Payung, Tidung, Perawan, Pari, Untung Jawa, Pramuka, Harapan, Pelangi, Panggang, dan Karya. Kepulauan Seribu menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi sangat besar di sektor pariwisata, dan pada tahun 2016 ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). KSPN Kepulauan Seribu memiliki keragaman daya tarik wisata pantai dan wisata bahari seperti jet ski, snorkeling, scuba diving, sailing, parasailing, fishing, sunbathing, birdwatching, dan lain sebagainya. Pembangunan KSPN dikawasan Kepulauan Seribu bertujuan meningkatkan devisa nasional dan meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Kondisi geografis yang membuat jarak antar pulau menjadikan tantangan dalam perencanaan strategi pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Kepulauan Seribu. Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu mengelompokkan pengelolaan pariwisata Kepulauan Seribu menjadi lima kelompok yaitu: Pulau Penduduk, Pulau Resort, Pulau Camping, Pulau Konservasi dan Pulau Reklamasi (Maulana et al, 2018).

Konsep ekowisata menurut The Internasional Ecotourism Society (2015) adalah perjalanan yang bertanggung jawab ke daerah-daerah alami dengan melestarikan lingkungan, menopang kesejahteraan masyarakat sekitar, dan pendidikan lingkungan hidup. Sehingga konsep ekowisata memadukan tiga komponen penting yaitu konservasi alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan meningkatkan kesadaran lingungan hidup dengan prinsip wisata berkelanjutan (Prihardani, 2018).

Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan suatu proses yang terus menerus secara berkelanjutan menuju perubahan kearah yang lebih baik melalui kegiatan pariwisata, untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan budaya, dengan memperhatikan keberlanjutan dari aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, sehingga terciptanya masyarakat yang sejahtera (Maulana et al, 2018). Pembangunan pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal, sehingga dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan  masyarakat lokal. Selain itu, masyarakat lokal juga akan  mempunyai rasa peduli, bertanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya terhadap keberlanjutan pariwisata di lingkungan sekitar mereka.

Prinsip utama dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan adalah (Hidayat, 2011):

  1. Ecological Sustainability, yaitu pengembangan yang dilakukan harus sesuai dengan proses ekologi, biologi dan keragaman sumber daya ekologi yang ada.
  2. Social and Cultural Sustainability, yaitu pengembangan yang dilakukan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan kebudayaan serta nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut.
  3. Economic Sustainability, yaitu pengembangan yang dilakukan efisien secara ekonomi dan bahwa sumber daya yang digunakan dapat bertahan bagi kebutuhan di masa yang akan datang.

Daya tarik Kepulauan Seribu seperti magnet yang menarik wisatawan, selain lokasinya yang strategis, pemandangan lautnya yang sangat indah merupakan daya tarik terbesar yang memikat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Seribu. Setiap pulau memiliki wisata yang berbeda dan memiliki cirikhas tersendiri. Kekayaan alam yang terdapat di Kepulauan Seribu sangat banyak, bahkan Kepulauan Seribu menjadi lokasi untuk konservasi berbagai flora dan fauna di darat maupun biota laut. Maka dari itu, jangan sampai pemandangan yang indah, kekayaan alam dan budaya yang berlimpah hanya dapat kita nikmati saat ini saja, perlunya strategi pembangunan, pengembangan dan pengelolaan ekowisata pantai dan bahari yang tepat dan berkenjutan.

Daftar Pustaka:

Hidayat, M. (2011). Strategi perencanaan dan pengembangan objek wisata, studi kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Journal of Tourism and Hospitality Essential, 1(1), 33-44.
Maulana, A., Sukamdani, N.B., Sulistyadi, K. (2018). Strategi pengembangan destinasi Kepulauan Seribu berdasarkan pendekatan boston consulting group (BCG). Jurnal Gaung Informatika, 11(2), 103-122.
Media Indonesia. (2019). Kepulauan Seribu Terus Berbenah. https://mediaindonesia.com/read/detail/268579-kepulauan-seribu-terus-berbenah. 23 April 2020, pk 15.00 WIB.
Prihardani, R.A. (2018). Pengertian Ekowisata, Prinsip, dan Manfaatnya. https://dosengeografi.com/pengertian-ekowisata/. 23 April 2020, pk 15.00 WIB. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline