Kita sebagai insan diberikan kelebihan dari yang lainnya, oleh karena itu pertahankanlah potensi diri dan berusaha untuk menambahnya, bukan berada dalam kebinasaan.
Allah swt berfirman dalam surahAl baqarah ayat 195 yang artinya “Dan belanjakanlah harta bendamu dijalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah kamu karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.
Aktifitas yang terus menerus dilakukan siang dan malam hendaknya selalu diisi dengan perbuatan yang baik dan sesuai norma agama, sehingga benar-benar menggambarkan pribadi yang dibimbing pada amal shaleh, lain halnya dengan pribadi yang langkah kaki dan pikirannya yang diselimuti nafsu angkara murka, tingkah laku yang dikuasai nafsu jahat tentu akan mendatangkan perkataan dan perbuatan jahat dan kejam.
Pikiran yang jauh dari mengingat Allah akan berpengaruh pada jiwanya, sehingga prilakunya tidak bisa dikendalikannya lagi, yang dianggap penting adalah kepuasan pribadinya terpenuhi, jalan pentas selalu ditempuh tanpa memperhatikan hak dan kewajiban sebagaimana layaknya hidup seorang muslim, mereka inilah orang yang akal pikirannya dikuasai syaitan, sebagaimana firman Allah pada surah Al mujadalah ayat 19 yang artinya :Syaitan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah mereka itulah golongan syaitan, ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi”.
Kalau saitan sudah menguaai diri seseorang, eh apa yang terjadi, tentu tumbuh dan suburnya berbagai penyakit rohani seperti iri hati, malas, dengki, suka berlaku kejam berbohong dan lainnya. Atas pribadi yang dilanda penyakit tersebut mari kita hilangkan dengan berangsur-angsur minta pertolongan Allah dan mengisi diri dengan kegiatan yang mendatangkan manfaat bagi pribadi dan orang lain.
Kini kita berada dibulan penuh rahmat, maka sepantasnya sifat jahat kita tinggalkan, kita bakar perbuatan angkara murka dan membakar kemungkaran yang membelenggu jiwa raga manusia, meninggalkan dalam pikiran yang jahat serta tindakan yang hampa nilai hakikat dan tujuan hidup bahkan lupa kepada Allah yang menciptakan alam semesta dengan tekad yang kuat akan kembali pada prilaku baik tentunya jiwa kita diisi dengan bentuk kebaikan, menghiasi diri degan akhlak terpuji, sehingga prilaku yang diperankan ditengah masyarakat membawa kedamaian dan kesejahteraan baik bagi dirinya sendiri terlebih lagi aman bagi orang lain.
Kesamaan dalam menjaga kedamaian tentunya memudahkan bagi setiap orang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, inilah gambaran akhlak baik mendatangkan masyarakat yang baik pula, sehingga satu sama lain dapat dijadikan contoh teladan dalam hidup bermasyarakat, Allah berfirman yang artinya Kalian adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manuasia, menyuruh kepada yang ma’rup dan mencegah dari yang mungkar.(Ali Imran 110.)
Menjadikan seseorang sebagai contoh teladan tentunya nilai tambah yang diambil adalah akhlaknya selalu baik ,apakah terhadap dirinya, orang lain lingkungan serta masyarakatnya . Sungguh merupakan keberuntungan orang yang bisamenjaga diri dari prilaku jahat dan bersungguh-sungguh menghiasi diri dengan berbagai kebaikan , sehingga masyarakat sekitar selalu merasa aman dalam pergaulan sehari-hari , semoga kita termasuk orang yang demikian dan kepada Allah jugalah kita memohonnya.
Kriatifitaspemuda
Masa muda merupakan masa potensial untukberaktifitas, masa ini adalah fase untuk memberi dan mencurahkan segenap tenaga dan kemampuan guna memikul semua beban dan tangungjawab. Jika kita buka lembaran sejarah Islam tentang orang-orang berprestasi tentu kita akan dapati kebanyakan mereka adalah para pemuda. Ketika bicara tentang Ashabul kahfi, Allah berfirman, Mereka adalah pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan kami tambahkan untuk mereka petunjuk.(QS.Al Kahfi.13)
Dalam meraih prestasi Ibadah kiranya Allah juga memberikan penilaian khusus kepada para pemuda yang tumbuh dalam suasana ibadah. Rasulullah saw bersabda “ Ada tujuh golongan yang Allah naungi pada hari tiada naungan kecuali naungan Allahantarlain disebutkan adalah seorang pemuda yang tumbuh senantiasadalam ibadah kepada Rabbynya (HR Bukhari dan Muslim)
Pemuda yang selalu dalam meningkatkan potensi diri senantiasa untuk berkarya untuk berbuat yang terbaik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan masyarakat dimana dia berada, Halangan dan rintangan yang ada dijadikan sebagai langkah-langkah perjuangan sambil mencari jalan keluar dari permasalahan yang tengah dihadapi.
Perjalanan yang berlandaskan pada dasar norma agama akan menghantarkan pada kesuksesan dalam mengarungi bahtera kehidupan dengan penuh lapang dada tanpa ada sedikit rasa yang mengganjal dalam bertingkah laku dan bertindak dalam memenuhi kepentingan pribadi dan orang lain. Rasulullah saw bersabda yang artinya “ Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memeutuskan tali persaudaraan dan jangan saling membenci dan jngan pula saling membelakangi dan jadilah kalian hamba Allah sebagai saudara sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadamu.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Kini kita berada dialam kemerdekaan, tentunyakita gunakan dengan selalu bersyukur atas nikmat yang tiada tara ini, kemudian bertekadlahmenggelorakanaktifitas untuk berbuat yang terbaik tanpa ada rasa permusuhan, kebencian dalam menjalani kehidupan. Ingatlah betapa bangganya orang-orang terdahulu melihat putra-putrinya berhasil dalam menjalani kehidupan dan mereka banyak mnghasilkan karya untuk disumbangkan pada masyarakat dan Negara, Mustafa Alghalayani mengemukakan bahwa tidak sepantasnya seorang pemuda muslim disebut mujahid, bila senantiasa terpaku pada keberhasilan pendahulunya, tapi hampa dengan karya, oleh karena itu giat dan teruslah belajar untuk memperkaya diri dengan pengetahuan, mengisi diri dengan akhlakul karimah serta memperkaya keterampilan untuk berkarya sesuai dengan kemampuan demi menempa pribadi dan mengayunkan langkah untuk berbuat yang terbaik.
Dalam suasana Ramadhan ini kita dilatih untuk terus berdisiplin berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja dan perjuangan untuk meraih derajat manusia yang beruntung, seorang muslim harus menggunakan momen kehidupan untuk meningkatkan perbekalan hari depan dan itu menghendaki kesungguhan untuk menggunakan daya upaya dalam
Perjuanganhidup baikfisik maupunmentalsemaksimal mungkin, yang demikian dikenal dengan budayaetos kerja yang baik dan benar dalam mengisi kesempatan yang terbuka lebar. Selagi ada kesempatan sebelum datangnya waktu sempit, selagi jiwa dan raga masih sehat wal ‘afiat untuk mengukir prestasi yang sesuai dengan jalur dan norma hukum.
Dari : H.Khairullah, S.Ag.
Di - Amuntai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H