Lihat ke Halaman Asli

Bangga Jadi Indonesia, Bangga Punya Telkomsel

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa bilang telekomunikasi di negeri ini ketinggalan zaman? Bila kita berbicara 10 tahun yang lalu, mungkin ada benarnya. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan sekarang, maka pernyataan itu saya rasa kurang tepat. Sekarang, semua teknologi tercanggih dalam dunia telekomunikasi sudah dapat kita nikmati di negeri sendiri dan dengan harga yang terjangkau tentunya. Sebut saja 3G, HSDPA, HSUPA, bahkan layanan terobosan baru di dunia telekomunikasi internasional seperti 4G ataupun WiMAX sudah dapat kita rasakan di Indonesia meski hanya untuk kalangan terbatas. Bangga jadi Indonesia, Bangga punya Telkomsel Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia telah berhasil menyediakan berbagai layanan telekomunikasi berbasis teknologi kelas dunia. Berbagai teknologi terbaru yang baru muncul di luar negeri dapat dengan segera diadaptasi oleh Telkomsel agar pelanggannya bisa menikmati layanan tersebut. Tentunya ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan dunia IT di Indonesia. Saya adalah pelanggan Telkomsel sejak tahun 2005, tahun dimana saya pertama kali menggunakan telepon genggam. Pada waktu itu saya menggunakan nomor simPATI, bukan kenapa-kenapa soalnya waktu itu cuman ada dua pilihan kartu, yaitu kartu HALO untuk layanan pasca bayar dan kartu simPATI untuk layanan pra bayar.  Namun, nomor simPATI tersebut tidak bertahan lama, sejak pertama kali kartu AS diluncurkan saya pun berpindah menggunakan nomor kartu AS. Saya masih ingat waktu itu iklan kartu AS di TV menampilkan sosok badut sirkus yang menggambarkan segmen anak muda. Kartu AS hadir dengan slogan "Nomor cuma-cuma, Pakainya suka-suka". Itulah yang berhasil mencuri perhatian saya karena waktu itu kartu perdana harganya masih sangat mahal dan kartu AS hadir sebagai satu-satunya kartu perdana yang memberikan nomor cuma-cuma alias gratis. Hingga sekarang, saya tetap setia menggunakan nomor kartu AS tersebut. Jujur, beberapa kali saya sempat berpindah menggunakan operator lain, namun tidak berlangsung lama kemudian saya kembali menggunakan nomor semula. Ada saja alasannya untuk kembali menggunakan Telkomsel, mulai dari perkara sinyal, area jangkauan, hingga fitur-fitur yang melengkapinya. Selama kurang lebih 7 tahun menggunakan Telkomsel, hampir semua layanan yang disediakan telah saya coba. Di awal tahun 2005, saya sangat terpuaskan dengan layanan pesan singkat (SMS) Telkomsel yang super cepat dan berkualitas. Waktu itu, banyak operator yang menyediakan layanan serupa, namun seringkali delay, pending, atau bahkan gagal terkirim. Apalagi saat menjelang lebaran, saat semua operator lain over capacity, Telkomsel tetap bisa membuktikan kualitasnya. Kualitas jaringan dan jangkauan yang luas juga memberikan nilai tambah, saya masih ingat dulu ketika liburan ke bantimurung (tempat wisata air terjun di Sulawesi Selatan) 2006 silam, Telkomsel satu-satunya jaringan telekomunikasi yang tersedia di sana. Walaupun jaringannya cuman 2 bar tetapi setidaknya saya tetap bisa berkomunikasi dengan orang tua. Selain itu, Telkomsel juga menjadi pelopor kehadiran Nada Sambung Pribadi (NSP). Masih teringat NSP pertama saya adalah Samsons-Kenangan Terindah. Dan sejak saat itu beberapa operator lain pun mulai mengekor. Ketika di luar negeri sedang heboh dengan Video Call, Telkomsel pun dengan segera meluncurkan jaringan 3G di Indonesia. Telkomsel pun menjadi operator yang pertama kali memperkenalkan layanan Video Call, Mobile TV, dan berbagai layanan berbasis 3G lainnya di Indonesia. Saya yang baru saja mengenal jaringan GPRS jelas saja terkagum-kagum dengan hadirnya layanan tersebut. Tak selang berapa lama sejak kemunculan 3G, Telkomsel meluncurkan HSDPA (3,5G). Saya yang belum sempat mencicipi jaringan 3G kala itu betul-betul tertarik untuk mencobanya. Sayang, waktu itu harga modem HSDPA masih mahal bagi saya. Dan yang terakhir pada awal tahun 2009, Telkomsel pun kembali menggebrak layanan telekomunikasi di Indonesia dengan menghadirkan layanan Blackberry. Dengan hadirnya layanan Blackberry, nyaris semua pekerjaan kantor bisa diselesaikan dengan mudah, seperti e-mail, download, browsing, chatting, bahkan berkirim file melalui Blackberry Messengger. Pencapaian Telkomsel memberikan kebanggaan tersendiri  bagi Indonesia, khususnya bagi para pelanggan setia Telkomsel. Dengan menghadirkan jaringan yang luas dan berbagai fitur lengkap, Telkomsel pun berhasil menembus angka 100 juta pelanggan yang sekaligus menobatkan Telkomsel sebagai Operator Ketujuh Terbesar di dunia. Telkomsel Paling Indonesia Tinggal di negara kepulauan yang  masing-masing pulau terpisah oleh lautan yang luas, membuat kita sering kali terbatasi oleh jarak dan waktu. Telkomsel pun sangat mengerti keadaan ini dengan menyediakan lebih dari 35000 BTS di seluruh Indonesia demi menghadirkan jangkauan sinyal hingga pelosok negeri bahkan saat berada di tengah laut (di kapal Pelni) sekalipun sehingga tidak berlebihan rasanya jika mengatakan Telkomsel Paling Indonesia. [fz]
Tarif Telepon Indonesia Termurah Kedua di Dunia 2. Indonesia berada di posisi 37 sebagai negara dengan tarif SMS termurah di dunia dari 187 negara Masih pantaskah kita mengeluh? Saya bukan pegawai, staff, ataupun direksi dari Telkomsel. Saya cuman bagian dari 100 juta pelanggan Telkomsel, yang sedikit kritis dengan lingkungan sekitar. Jika ada pertanyaan, silahkan komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline