Lihat ke Halaman Asli

KOMITMEN MENULIS

Diperbarui: 26 Februari 2019   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

"Menulis itu perkara mudah namun komitmen untuk menulis itu yang paling susah"

Saat ini alhamdulillah hari-hariku nyaris tak pernah absen untuk menulis. Berbagai tulisan yang ku hasilkan sesuai selera pada setiap harinya untuk menulis apa. Ada tulisan motivasi yang gaya bahasanya tidak terlalu kaku dan ada juga tulisan ilmiah yang cara penuangan hasil fikiran harus berdasarkan kajian teori yang mendalam sehingga membuat gaya bahasanya terkesan membosankan.  

Mungkin teman-teman mengira wah enaknya ya sudah bisa menulis setiap hari. Ya, itu betul sekali. Mengapa demikian? Karena hari-hariku terasa begitu berarti segala yang dilihat, apa yang dirasakan dan apa yang ditemukan sebisa mungkin akan aku jadikan bahan tulisan. Sehingga tak heran jika tulisanku setiap harinya pasti mengusung topik yang berbeda. Mampu mengahasilkan karya itu rasa puasnya luar biasa yang tak akan bisa digantikan oleh uang dan permata. Hari-hari terasa lebih produktif karena menulis. Itu adalah manis dari buah menulis. Tapi jangan bayangkan semua itu kulalui tanpa hambatan. Berbagai hambatan untuk bisa menulis setiap hari itu sungguh banyak sekali. Yang paling sulit untuk dijaga adalah "komitmen". Komitmen menulis itulah yang paling berat. 

Lantas muncul pertanyaan bagaimana caranya agar menulis bisa kita lakukan secara instiqomah (komitmen)?. Ada beberapa catatan yang kualami sehingga bisa menulis setiap hari. Tapi mohon digaris bawahi ini hanya dari sudut pandang dan pengalaman pribadi. Bisa jadi sama dengan lainnnya bisa juga tidak. Jika sama silahkan diterapkan jika tidak silahkan dibuang jauh-jauah. Pertama, jagalah motivasimu. Motivasi itu adalah bagian paling mendasar untuk kita bisa menulis. Jika motivasi tidak ada maka sebanyak apapun ide di kepala tak akan mampu menggerakan jemari untuk mulai merangkai kata. Oleh karena itu jagalah motivasimu. Mengapa mesti dijaga? Karena motivasi itu adakalanya begitu tinggi dan adakalanya nyaris hilang tak memunculkan diri. Nah ketika motivasi tinggi tidak heran kita akan mampu menulis setiap hari, tapi ketika motivasi hilang jangankan menulis setiap hari, untuk menghasilkan satu tulisan dalam satu bulan saja akan berat kita lakukan. Dengan demikian sekali lagi jagalah motivasimu. Menjaga motivasi banyak caranya. Diantara cara tersebut yang seringkali kulakukan adalah, membaca buku, membaca tulisan teman-teman lainnya, berinteraksi dengan penulis-penulis yang telah banyak mengahasilkan karya dan bayangkan satu karya fenomenal kita sudah ada di depan mata. 

Kedua, ingat janji pada dirimu. Seperti penjelasan di atas terkadang menulis itu terasa begitu mengasyikkan dan ada juga terasa begitu membosankan. Lantas jika kita bosan apakah kita tidak perlu menulis. Tidak. Tetaplah menulis. Karena jika kita ikutkan rasa bosan yang ada pada diri maka kedepanya menulispun tak akan bisa kita lakukan. Semuanya akan terasa berat. Ide tak muncul-muncul, jemaripun terasa pegal-pegal. Minimal tulislah tentang apa yang sedang kita rasakan. Jika bosan tulislah tentang kebosananmu. Tapi tentunya kalimat yang dikeluarkan harus dikemas sedemikian rupa agar terasa nikmat untuk  dibaca. Disamping itu ketika bosan menghantui maka ingatlah janji yang pernah diiikrarkan dalam diri. Meski itu tak pernah disadari tapi ketika kita mengatakan "mulai sekarang aku ingin jadi menulis atau aku ingin menulis" itu sebenarnya kita telah berjanji pada diri sendiri. Oleh karena itu jangan pernah mengingkari janji. Janji harus ditetapi agar menulis tak pernah absen setiap hari. Janji yang pernah diikrarkan terdapat makna cinta yang membuat kita tetap bertahan. Cinta akan mengalahkan rasa bosan. Bak kata-kata bijak seorang sahabat bukan cantik yang membuat kita cinta tapi cintalah yang membuat kita melihat seseorang itu terlihat cantik. Menulis juga seperti itu ketika cinta terhadap menulis tak pernah ada maka bosanpun terus menjelma. 

Ketiga, jadikan menulis sebagai kebutuhan. Menulis itu akan terasa berat ketika tidak dibiasakan. Jangankan menulis beberapa paragraf menulis satu baris saja itu susahnya luar biasa. Tapi apa yang terjadi ketika menulis dibiasakan maka ide pun mulai bergentayangan dan kata-katapun seolah-olah tak pernah putus untuk menyambung kalimat demi kalimat dalam tulisan. Oleh karena itu jadikan menulis sebagai kebiasaan.  Kebiasakan akan berubah menjadi kebutuhan. Ketika butuh maka tidak ada kata "aku tidak menulis hari ini" tapi "aku ingin menulis apa hari ini". 

Inilah sekilas catatan pribadi tentang komitmen dalam menulis. Semoga bermanfaat dan menginspirasi para penulis. Aminnn..

*Staf Pengajar di STAIN Bengkalis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline