Hallo Sobat Kompasiana, senang sekali menjadi sahabat anda untuk terus bertumbuh lebih baik. Tulisan ini sangat terinspirasi dari kisah hidup ratusan klien dari ruang praktek sebagai hipnoterapis klinis. Dan sebelum anda lanjutkan membaca sampai selesai, izinkan saya bertanya;
Ketika Ayah Bunda dan sahabat semua membeli suatu produk baru seperti handphone, televisi dan peralatan lainnya, apakah selalu disertai dengan manual book atau buku petunjuk? Ya, Buku petunjuk yang biasanya menjelaskan secara detail tentang tata cara pemakaian, peringatan bahkan layanan perbaikan. Tentu ada khan...
Dan ketika anda sebagai Ibu, atau istri Anda melahirkan anak, apakah disertai dengan buku petunjuk? Rasanya tidak.
Ketika kita memiliki anak, saat anak pertama kali dilahirkan memang tidak ada manual book,yang menjelaskan secara detail tentang bagaimana cara terbaik mendidik, membesarkan anak, termasuk penanganan ketika anak bermasalah. Sehingga kita banyak belajar dari orang tua terdahulu, dan menerapkan apa yang orang tua lakukan pada diri kita dan saudara kita lainnya.
Apakah hal tersebut salah, tentu saja tidak. Kita bertindak tentu sesuai dengan sumber daya yang dimiliki saat itu, betul? Namun, apakah semua hal yang dilakukan atau diajarkan orang tua sudah tepat? Kalaupun tepat saat itu, apakah hal tersebut masih dapat diterapkan untuk pengasuhan jaman now?
Beberapa kekeliruan yang boleh jadi pernah kita lakukan dibawah ini, ya termasuk saya, dulu memang tidak saya anggap sebagai kekeliruan. Namun, seiring interaksi dengan ratusan klien di ruang konseling dan terapi, saya menyadari bahwa hal tersebut keliru.
Banyak persoalan remaja, dewasa hingga tua dengan beragam simtom yang muncul seperti kecanduan, kecemasan, fobia, kurang percaya diri, obesitas, alergi, selalu menunda, berbohong, mogok sekolah, orientasi dan perilaku seksual menyimpang serta penyakit psikosomatis disebabkan oleh pengalaman tertentu dengan muatan emosi negatif yang intens dan informasi yang diterima sehingga menjadi believe di pikiran bawah sadar.
Dan yang menarik adalah, lebih dari 70% penyebab awal atau akar masalah terjadi saat anak berusia 10 tahun kebawah, artinya dari sejak dalam kandungan, berupa ucapan, perlakuan atau pola asuh orang tua, diantaranya;
Mengancam Tapi Tidak Melakukan
"Kalau main games terus, nanti mama banting lho handphone nya!"