Lihat ke Halaman Asli

Cara Bijak Menghadapi Sakitnya (Sakratul) Maut

Diperbarui: 22 April 2016   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cover Buku Siapkan Engkau Menghadapi Sakitnya Maut (dokumen pribadi)"][/caption]Judul Buku                  : Siapkah Engkau Menghadapi Sakitnya Maut

Penulis                         : Muhammad Arifin Rahman

Penerbit                       : DIVA Press

Tahun Terbit                : Cetakan 1, September 2015

Jumlah Halaman          : 216 halaman

ISBN                           : 978-602-0806-30-3

 Seperti Rezeki, Jodoh, Ajal (kamatian) juga sudah ditetapkan oleh Tuhan Semesta Alam. Ketiga ketetapan ini bersifat rahasia, begitu juga dengan ajal, hanya Allah lah yang mengetahui waktu dan cara setiap ciptaannya menyambut kematian. Penghubung antara kehidupan dengan kematian adalah sakaratul maut, proses berpisahkan jiwa dan raga. Ada dua jalan yang bisa ditempuh dalam sakaratul maut. Jalan husnul khatimah (baik) dan jalan suul khatimah (buruk).

Baik buruknya jalan yang dipilih saat menyambut sakaratul maut ditentukan oleh amal perbuatan kita selama di dunia. Lazimnya, orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah merasakan kesenangan dalam kesulitan sakaratul maut, sementara orang yang zhalim dan menyekutukan-Nya akan mendapatkan kesulitan sakaratul maut yang berlipat-lipat. Seperti firman-Nya dalam QS. al-An’am ayat [6]: ayat 93 dan QS. al-Anfaal [8]: ayat 50.

Sakaratul maut, dari segi bahasa terdiri dari dua kata bahasa arab, yaitu sakarat (menutup) dan almaut (kematian). Sakaratul maut adalah menutup kematian, dipahami sebagai kesulitan yang dialami seorang hamba beberapa saat sebelum nyawanya meninggalkan jasadnya. Seperti firman-Nya. “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf [50]: 19).

Beberapa kazhaliman (dosa-dosa besar) yang menyebabkan setiap manusia mengalami kesulitan saat menyambut sakaratul maut yaitu; syirik (menyekutukan Allah). Durhaka terhadap kedua orang tua. Berkata dusta (memberikan keterangan palsu) atau pembohong. Membunuh tanpa alasan yang dibenarkan syariat. Berbuat zhalim terhadap anak yatim. Suka menyakiti tetangga. Menuduh berzina muslim yang baik.

Tentang dosa-dosa besar yang memberi dampak kesulitan saat menyambut sakaratul maut Nabi Saw. bersabda. “Jauhilah olehmu sekalian tujuh dosa besar, yaitu menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa alasan yang dibenarkan, memakan harta anak yatim secara zhalim, memakan harta riba, lari dari medan perang, menuduh berzina wanita muslim yang baik-baik.” (HR. Bukhari dan Muslim) (hal 36).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline