Umumnya, proses pembelajaran akan lebih baik jika memiliki kemampuan untuk membekali kecakapan hidup atau life skill peserta didik yang sesuai dengan lingkungan dan kebutuhannya. Maka dari itu selain memberikan manfaat, proses pembelajaran seperti ini secara tidak langsung dapat meraih tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
Berbagai upaya untuk mewujudkan pendidikan yang efektif dan efisien telah dilakukan dengan mengembagkan dan berinovasi terutama dalam pembelajaran PAUD. Hal ini menunjukkan bahwa guru dan masyarakat menyadari jika pendidikan penting diterapkan kepada anak sejak usia dini. Maka dari itu pendidik selalu berupaya untuk merencanakan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dengan berbagai strategi, metode ataupun media agar anak mampu menerima pembelajaran dengan baik. Mengingat sekarang merupakan era revolusi industri, maka cara untuk menghadapinya yaitu dengan menerapkan pembelajaran STEAM. Maka dengan strategi pembelajaran ini guru akan memanfaatkan media yang dapat menunjang pembelajaran, salah satunya dengan memanfaatkan Loose Parts pada anak usia dini.
Loose Parts merupakan media pembelajaran yang fleksibel digunakan dan mudah ditemukan. Loose Parts sendiri lebih memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dan diubah menjadi barang yang memiliki nilai guna tinggi. Hal ini menjadi nilai plus dalam pembelajaran STEAM, dimana anak dapat merubah atau membuat barang bekas menjadi barang yang berguna untuk sarana belajar. Loose parts adalah benda-benda yang terepas dan dapat dipindahkan, cara penggunaannya ditentukan oleh anak, dan benda yang dapat dimanipulasi. Jika loose parts digunakan dengan tepat maka kreativitas anak juga akan ikut meningkat pula.
Perlu kita ketahui bahwa Loose Parts Play merupakan permaainan yang memanfaatkan bahan yang dappat dibawa, dipindahkan, digabungkan, disejajarkaan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara. Bahan yang dimaksud yaitu bahan yang dapat dipergunakan dengan mandiri atau yang dapat dikombinasikan dengan bahan lain. Umumnya bahan yang digunakan yaitu berasal dari bahan alami maupun sintetis. Contoh bahan Loose Parts yaitu pasir, kerikil, batu, tunggul, kayu, kain, ranting, bola, palet, keranjang, ember, kotak, batang kayu, bunga, krat, ban, tali, cangkang, biji-bijian dan masih banyak lagi. Disini anak dapat membanguan tempat atau membuat suatu kegiatan bersumber dari imajinasi mereka terhadap bahan-bahan yang telah diperoleh.
Istilah Loose Parts diciptakan oleh arsitek Simon Nicholson, ia mempertimbangkan dengan teliti antara objek dan lingkungan yang dapat membuat sebuat sebuah hubungan. Nicholson mempercayai jika setiap anak memiliki tingkat keterampilan berpikir ilmiah yang berbeda-beda sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Loose Parts play sebaiknya memiliki syarat sebagai berikut.
- Tidak memiliki penggunaan yang jelas dan pendamping harus memberikan dukungan kepada anak-anak ketika mereka memutuskan untuk menggunakan atau mengubah bentuknya.
- Dapat digunakan secara fisik dan disimpan ditempat yang dapat dijangkau oleh anak-anak tanpa bertanya kepada orang yang mendampingi. Disini anak harus mengetahui bahwa mereka dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun mereka ingin.
- Diisi ulang, diubah dan ditambahkan secara teratur. Teori Loose Parts yaitu mengingat jika permainan terbaik berasal dari hal-hal yang memungkinkan anak untuk bermain dengan berbagai cara sesuai dengan tingkatannya. Lingkungan yang mencakup Loose Parts jauh lebih merangsang dan melibatkan perkembangan anak daripada permainan sintetis. Lingkungan bermain yang baik diharapkan mampu mempromosikan dan mendukung permeianan imajinatif melalui Loose Parts dengan cara tidak mengarahkan peluang dengan cara bermain, melainkan memberikan kemungkinan kepada anak untuk mengembangkan ide dan mengeksplor dunianya sendiri.
Adanya Loose Parts play diharapkan mampu membuat kemampuan bermain pada anak usia dini mengalami perubahan yang signifikan sehingga anak akan merasa nyaman ketika bermain dengan imajinasinya. Hal tersebut dikarenakan metode Loose Parts tidak mengenal benar salah dan medianya dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan anak.
Piaget dalam Syafi'i & Dianah (2021) mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu terdapat berbagai macam bahan permainan untuk bermain pembangunan, perkembangan motorik halus, dan secara kognisi bergerak mendekati pemikiran operasional konkret dan hasil karya anak menjadi lebih nyata. Hal tersebut menyatakan bahwa setiap anak memiliki pemikiran kreatif dan lingkungan akan memberika fasilitas yang dapat menunjang kreativitas anak.
Loose Parts juga dianggap sebagai objek yang bersifat terjangkau karena berasal dari bahan-bahan yang fleksibel dan mudah digunakan. Semua sifat yang berada dalam Loose Parts dapat memberikan manfaat yang baik bagi anak, beberapa diantaranya yaitu dapat merangsang imajinasi bermain anak, belajar dan mengeksplos sesuai keinginanya tanpa melibatkan orang dewasa disekitarnya.
Steamfli dalam Syafi'i dan Dianah (2021) mengatakan bahwa dengan Loose Parts anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain dengan bebas dan tidak didominasi oleh peran orang dewasa. Teori ini memberikan informasi kepada guru tentang bagaimana lingkungan berperan untuk menciptakan pengalaman bermain yang beragam pada anak. Pembelajaran Loose Parts merupakan strategi yang dapat digunakan anak dalam mengembangkan keterampilannya karena menggunakan bahan yang berasal dari lingkungan sekitar dibandingkan dengan menggunakan mainan buatan pabrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H