Lihat ke Halaman Asli

Teori Humanis: Proses Memanusiakan Manusia

Diperbarui: 2 Juni 2021   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami teori humanis (sepasuno.com)

Teori humanis ini muncul karena adanya hasil perpaduan antara teori sebelumnya yaitu teori behavioristik, sebelumnya teori ini sudah dibahas pada artikel sebelumnya (baca disini: Antara Behavioristik dan Kognitif) yang mana teori behavioristik ini adalah teori yang cenderung lebih membuat dan lebih menekankan siswa menjadi pasif, tidak fleksibel dan tidak kreatif, sehingga teori ini jarang dugunakan dalam proses pembelajaran.

Harisah Hanis (2020) berpendapat bahwa, konsep dari teori belajar humanis yaitu proses memanusiakan manusia, dimana seorang individu diharapkan mampu untuk mengekspresikan diri, artinya manusia dapat menggali dan menemukan potensi yang ada dalam dirinya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses belajar humanistik menitikberatkan kebebasan setiap individu untuk lebih memusatkan perhatian kepada diri peserta didik. 

Teori ini lebih menekankan kognitif dan afektif yang memengaruhi proses. Jika pelajar dapat memahami lingkungan dan dirinya sendiri, maka dapat dikatakan proses belajar tersebut berhasil dilakukan. 

Adanya motivasi yang diberikan agar peserta didik dapat terus menjalani pembelajaran dengan baik adalah karena menggunakan proses belajar humanis. Motivasi ini bisa didapat dari dalam yaitu berasal dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai fasilitator.

Pada teori ini terdapat istilah esensi, yaitu cara pendidikan untuk menciptakan bentuk yang tepat sasaran dan cara belajar yang dapat mengembangkan potensi terbesar seorang manusia dengan cara kreatif dan inovatif. Pada penerapannya, teori belajar humanistik ini memfokuskan pada peran kognitif dan afektif. 

Apabila dijabarkan, maka kognitif memiliki arti faktor pemahaman tentang ilmu pengetahuan, sedangkan afektif merupakan faktor kehalusan perasaan dan mental yang harus ditingkatkan dalam membentuk individu.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Teori Humanisme

Karakteristik Teori Humanistik (Suprayogi dalam Whendikz, 2015)

- Mementingkan kebulatan pribadi.

- Mementingkan peranan kognitif dan afektif.

- Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline