Lihat ke Halaman Asli

Kongres 17 Maret Damai!

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebagai pencinta bola, tidak ada yang bisa diungkapkan adalah semoga kepengurusan PSSI nanti defenitif secara de facto dan de jure. konflik tingkat elit selesai, dan sepakbola nasional kembali bergairah. Satu hal, kita tidak perlu berkaca dengan kejadian sebelumnya, pemerintah sudah "turun tangan" sebagai mediator (saya pikir pemerintah sukses menjalankan perannya, FIFA pun mengakui), kalau dulu masih bentukan FIFA (komite normalisasi), semakin memperkuat keoptimisan kongres akan damai.

Kita tidak perlu mengedepankan asumsi dan perkiraan destruktif untuk kongres ini, karena tanyakan pada hati masing-masing, apa tidak mau geliat sepakbola di negara berpenduduk lebih dari 200 juta semakin meningkat, apa mau kita masih kalah terus sama negara sahabat di ASEAN, tak kunjung maju Piala Asia (kecuali jadi tuan rumah). Apa tidak kasihan sama pemain, yang punya anak istri yang menggantungkan karirnya di sepakbola. Melihat tontonan sepakbola tiap minggu atau 2 kali seminggu dengan kompetisi yang hebat, dan saya pun bermimpi suatu saat pemain Indonesia mendunia seperti Park Ji Sung atau Kagawa, Ali Daei, dll.  Dan saya sangat bermimpi penonton semakin dewasa dan semakin dekat dengan lapangan seperti di Eropa. Sepakbola ada sumber budaya, jika kita selalu melihatnya dari sisi konstruktif. Saya berharap kongres akan jadi titik kebangkitan sepakbola nasional.

Disini kita bebas berekspresikan, dan saya menyatakan kecintaan sepakbola dan Indonesia lah yang membuat saya mampu berekspresi seperti ini, tanpa ada unsur politis, subjektifitas pribadi atau hal lain. Sepakbola adalah olahraga yang bisa membawa persatuan jika kita bisa memanfaatkannya.

Sebaiknya kita tidak pesimis akan kongres PSSI 17 Maret, semoga lancar jaya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline