Hampir di setiap sudut Kota Banda Aceh dipenuhi oleh warung kopi (warkop). Umumnya beroperasi mulai pukul 8 pagi hingga 12 malam. Namun tidak jarang ada warung kopi yang beroperasi selama 24 jam. Mengandalkan fasilitas internet gratis bagi pengunjungnya, warkop menjadi "idola" tempat menghabiskan waktu masyarakat terutama di Kota Banda Aceh dan ibukota kabupaten lainnya.
Di pusat kota seperti Banda Aceh yg didiami oleh ribuan mahasiswa/i, warkop menjadi tempat yg paling cozy menghabiskan malam untuk mengobrol, mengerjakan tugas dan yang paling disukai adalah bermain game online.
Sumber: https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-3938889/fenomena-warung-kopi-di-surabaya-dan-kisah-para-pemburu-wifi
Dengan kelebihan smartphone yang dimiliki saat ini dan fasilitas internet gratis dan kuat, memberi ruang bagi remaja-remaja "tangguh" menghabiskan malam bersama teman-teman mereka "berperang" diatas satu meja atau antar meja lainnya. "Peperangan" palsu yang mereka lakoni biasanya berlangsung berjam-jam malah tidak jarang menyongsong mentari pagi.
Sumber: https://www.google.com/amp/pontianak.tribunnews.com/amp/2017/10/11/sensasi-ngopi-sambil-main-game-di-markas-kopi-jalan-ketapang-pontianak
Terasa begitu ironis dan mengkhawatirkan memahami masa depan para gamer warkop. Mereka yang tangguh menjalani malam mengobrak abrik pubg atau game lainnya. Tidak terasa teriakan-teriakan mengatur strategi atau ungkapan kebahagiaan sering tercurahkan selama berlangsungnya permainan.
Betapa memilukan mengamati meja kopi dipenuhi generasi gamer disudut-sudut kota Banda Aceh khususnya. Kecanduan bermain game yang sudah pasti menelantarkan kewajiban-kewajiban lain terutama mahasiswa yang masih duduk di bangun kuliah. Secara kasat mata tidak terpancarkan dampak atau konsekuensi jangka panjang dari asiknya bermain game.
Gamer ini akan meratapi atas apa yang mereka kerjakan saat ini dengan mengabaikan proses pengembangan diri di masa remaja. Keunggulan tekhnologi seperti mudahnya akses internet, harusnya mampu dimamfaatkan terutama untuk dunia kuliah. Bukan malah sebaliknya. Dampak game yang menyita banyak waktu akan terasa sia-sia pada waktunya nanti.
Mari berpikir bijak, kurangi jam game online untuk menatap masa depan remaja yang tangguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H