Berdakwah bukan hanya tugas seorang da'i ataupun ustadz, melainkan tugas setiap umat muslim yang beriman. Kapan dan dimanapun berdakwah tetap diperlukan dan harus disampaikan agar hubungan antarmanusia terjalin dengan harmonis sehingga tercipta kenyamanan dan kedamaian dalam bermasyarakat .
Secara bahasa dakwah berasal dari kata دَعَى - يَدْعُو artinya mengajak, atau menyeru. Sedangkan menurut istilah ialah mengajak atau menyeru seseorang untuk melakukakan amar ma'ruf nahi munkar sesuai dengan syari'at Islam.
Sebagaimana pada Q.S an Nahl ayat 125:
اُدْعُ اِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا الْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِا الَّتِى هِيَ اَحْسَنُ اِنَّ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ اَعْلـمُ بِاالْمُهْتَدِيْنَ (١٢٥
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (Q.S an-Nahl/16: 125)
Baca juga: Strategi Dakwah dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Di dalam ayat ini Allah memberikan petunjuk tentang cara-cara melakukan dakwah yaitu dengan:
a. Hikmah yang memiliki banyak pemahaman, baik ilmu pengetahuan maupun perbuatan. Hikmah dapat diartikan dengan bijaksana. Kebijaksanaan dalam berdakwah bukan dengan ucapan saja melainkan dengan perbuatan atau tindakan.
b. Mau'izah hasanah artinya pengajaran yang baik yang disampaikan sebagai nasehat. Dakwah tidak boleh dilakukan dengan kekerasan ataupun paksaan. Karena islam adalah ajaran yang mengajak pada ketentraman dan kedamaian. Oleh karena itu seorang pendakwah harus menggunakan metode ini agar yang didakwahi paham betul apa yang telah disampaikan dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Berdebat atau diskusi dengan baik, yaitu dengan menggunakan bukti-bukti dan dalil yang kuat.
Disamping itu, seorang da'i haruslah mempunyai sikap yang sabar, tenang, tawadhu' dan tidak boleh egois dalam menyampaikan dakwahnya.
Membentuk keluarga islami yang sakinah mawaddah warahah adalah tanggung jawab setiap individu baik itu di posisi ayah, ibu, bahkan anak sekali pun.