Lihat ke Halaman Asli

KHAILLA SALSABILA

Universitas Airlangga

Perkembangan Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 11 September 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Indonesia di era sekarang tak banyak yang masih berpegang teguh pada ciri khas ataupun adat setempat. Namun ada juga beberapa daerah yang kehidupannya sudah lebih baik dan lebih maju, ada juga yang masih tertinggal. Ini semua tidak lepas dari karakteristik masyarakat setempat. Untuk masyarakat yang pola pikir dan karakteristiknya sudah lebih maju pasti akan lebih mudah melakukan penataan ke arah yang lebih baik, namun tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang masih berpegang teguh dalam tatanan kehidupan tradisional. 

Diberbagai daerah di Indonesia masih dapat dilihat bagaimana rendahnya kesadaran masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, perilaku kesehatan, pentingnya gizi yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh, dan banyak hal lain lagi yang berkaitan dengan kesehatan. Jangankan di pedesaan atau daerah terpencil, di kota besar saja kita masih menemukan ketidakpedulian masyarakat terhadap masalah kesehatan. Masih banyak masyarakat kita yang kurang peduli dengan banyaknya limbah sampah, pentingny agizi, pertumbuhan keturunan, dan lain sebagainya.

Kesehatan masyarakat sendiri adalah ilmu dan seni memelihara, melidungi, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan. Perkembangan kesehatan masyarakat sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Perkembangan kesehatan masyarakat pada garis besarnya dibagi menjadi dua periode, yaitu sebelum perkembangan ilmu pengetahuan (prescientific period) dan sesudah perkembangan ilmu pengetahuan itu berkembang (scientific period).

Winslow (1920) mendefinisikan kesehatan masyarakat yang sampai sekarang masih relevan, yaitu kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni, mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui

usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit-penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan perorangan, perorganisasian pelayanan medis, perawatan, diagnosis dini, dan pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.

Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai pada masa penjejahan Belanda, tepatnya ketika wabah kolera dan cacar merajalela. Pemerintah Belanda mengadakan upaya-upaya kesehatan masyarakat guna menekan penyebaran wabah yang sangat ditakuti masyarakat tersebut. Di bidang kesehatan masyarakat lainnya, pada tahun 1807, Gubernur Jenderal Daendels mengadakan pelatihan praktik persalinan bagi dukun bayi guna menurunkan tingginya angka kematian bayi.

Pada 1922, pes masuk Indonesia dan terus menyebar selama beberapa tahun setelahnya hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Berdasarkan penelitian dr John Lee Hydrich, tingginya angka kematian disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi lingkungan karena kebiasaan penduduk yang kurang sehat. John Lee Hydrich adalah seorang penasihat ahli dalam bidang kesehatan masyarakat dari Lembaga Rockeffeller New York. Berangkat dari temuannya, Hydrich kemudian memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan. Usaha Hydrich dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia dan ia pun disebut-sebut sebagai pelopor kesehatan masyarakat di Indonesia.

Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai pada masa penjejahan Belanda, tepatnya ketika wabah kolera dan cacar merajalela. Pemerintah Belanda mengadakan upaya-upaya kesehatan masyarakat guna menekan penyebaran wabah yang sangat ditakuti masyarakat tersebut. Di bidang kesehatan masyarakat lainnya, pada tahun 1807, Gubernur Jenderal Daendels mengadakan pelatihan praktik persalinan bagi dukun bayi guna menurunkan tingginya angka kematian bayi.
Pada 1922, pes masuk Indonesia dan terus menyebar selama beberapa tahun setelahnya hingga menimbulkan banyak korban jiwa. 

Berdasarkan penelitian dr John Lee Hydrich, tingginya angka kematian disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi lingkungan karena kebiasaan penduduk yang kurang sehat. John Lee Hydrich adalah seorang penasihat ahli dalam bidang kesehatan masyarakat dari Lembaga Rockeffeller New York. Berangkat dari temuannya, Hydrich kemudian memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan. Usaha Hydrich dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia dan ia pun disebut-sebut sebagai pelopor kesehatan masyarakat di Indonesia. 

Pada 1967, para ahli kesehatan di seluruh Indonesia mengadakan seminar pertama STOVIA yang membahas program kesehatan masyarakat terpadu. Pada 1968, dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional, konsep tersebut kemudian diresmikan oleh pemerintah menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Selain itu juga akhirnya banyak Perguruan Tinggi yang mulai membuka Fakultas Kesehatan Masyarakat diantaranya adalah Universitas Indonesia merupakan Fakultas Kesehatan tertua yaitu dibuka pada tanggal 1 Juli 1965. Setelah itu ada Universitas Airlangga yang resmi membuka Fakultas Kesehatan Masyarakat Pada tanggal 21 Oktober 1983, selain itu juga ada Universitas Diponegoro, USU, dan UNHAS.

KATA KUNCI : Masyarakat, Penyakit, Sehat

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline