Mungkin sudah menjadi budaya bagi kami orang timur yakni suka atau hobi joget. Dalam setiap acara syukuran atau perayaan yang mencerminkan tentang kebahagiaan biasanya selalu disertai dengan acara Joget.
Termasuk kami di Pulau Binongko Wakatobi. Di Istilah kami ada acara tidak ada joget itu tidak seru. Meski kami hobi Joget, tapi bagi kami adab tetap nomor satu. Terutama dalam menghargai dan menghormati wanita.
Begitulah budaya yang kami terapkan pada tradisi joget maju mundur di Pulau Binongko Wakatobi. Lebih tepatnya, ada tata krama atau aturan untuk joget maju mundur tersebut.
Tentang joget maju mundur, ini adalah tradisi joget yang kami bawa secara turun-temurun dan masih bisa anda jumpai di tempat kami di Pulau Binongko di era modern ini.
Sekilas tentang pulau Binongko
Pulau Binongko adalah salah satu pulau besar pengusung nama kabupaten Wakatobi, yakni Wangi-wangi, Kaledupa Tomia dan Binongko. Sesuai urutan namanya Pulau Binongko merupakan pulau yang terujung di kabupaten Wakatobi.
Meski masih serumpun dan bagian dari kabupaten Wakatobi akan tetapi Pulau Binongko juga memiliki budaya tersendiri, dialek tersendiri serta karakteristik tersendiri. Salah satunya tentang budaya atau tradisi joged maju mundur di Pulau Binongko.
Mungkin anda perlu tahu, bawa Pulau Binongko ini lebih tepatnya berada di pulau Sulawesi yakni Sulawesi Tenggara. Akan tetapi julukan Kami lebih sering disebut sebagai orang timur. Sehingga secara tidak langsung ini telah merubah pandangan kami sejak dulu bahwa Kami adalah orang timur yang sesungguhnya.
Begitupun dengan masyarakat di pulau Binongko, di mana sejak zaman dahulu banyak bermigrasi ke wilayah timur seperti Maluku, pulau Buru, Nusa Tenggara Timur dan lainnya.
Tentang joget maju mundur ini, ada aturan atau tata krama yang kami bawa secara turun-temurun. Selain untuk menghargai tradisi, juga menurut kami budaya ini memiliki manfaat dan nilai-nilai yang positif sehingga baik untuk tetap atau terus dipertahankan meski di era modern ini.
Tradisi Joget maju Mundur Pulau Binongko