Lihat ke Halaman Asli

Yang Belum Pantas Jadi Taman

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1385315253218871743

[caption id="attachment_294270" align="alignnone" width="1254" caption="Blora City Park tampak depan"][/caption] Proyek pemerintah Kabupaten Blora, yaitu Blora City Park alias taman kota yang berlokasi dekat SDN 2 Bangkle tepatnya di Jl. Jendral Sudirman itu tampaknya sudah mengalami kerusakan yang mencapai taraf yang parah. Kerusakan yang pada awalnya hanya sebagian huruf penamaan pada nama tulisan di Blora City Park, yaitu huruf L, kini kian merambah ke huruf-huruf lain disebelahnya hingga hampir semua huruf hancur separuh hingga hampir tak bersisa. Padahal huruf-huruf penamaan tersebut terbuat dari semen dan juga dicor.

[caption id="attachment_294274" align="alignnone" width="1266" caption="Beberapa huruf penamaan yang rusak"]

1385315832939189294

[/caption] Pembangunan taman yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan ruang publik yang diperuntukan untuk masyarakat Blora itu tampaknya hampir bisa dikatakan fasilitasnya sangat amat memprihatinkan dan mulai tidak menarik. Lihat saja, cat yang tampak pudar, lampu-lampu taman yang ditumbuhi semak belukar, mati bahkan ada yang rusak maupun hilang.

[caption id="attachment_294273" align="alignnone" width="1378" caption="BCP yang letaknya berdekatan dengan SDN 2 Bangkle"]

13853156581173272300

[/caption] Menurut suaramerdeka.com, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Blora mempunyai alasan tersendiri mengapa Blora City Park terbengkalai. Pelaksana tugas (PLT) Kepala DPU, Bondan Sukarno, mengemukakan BCP dibangun dengan dana yang dianggarkan dalam APBN. Pelaksana kegiatan adalah Kementerian Pekerjaan Umum bersama kontraktor melalui program pembanguan ruang terbuka hijau (RTH). Menurutnya setelah selesai dibangun di tahun 2012, taman yang terletak di tepi jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Bangkle, tersebut hingga kini belum diserahterimakan ke Pemkab Blora. ‘’Karena belum diserahkan maka tanggungjawab pemeliharaan taman masih ada pelaksana kegiatan,’’ ujarnya.

Melihat Blora City Park yang belum beres, pemkab tampaknya akan merencanakan pembangunan satu taman kota lagi yang akan dibuat di kawasan Cepu, yang rencananya akan dinamakan Cepu City Park. Menurut InfoBlora, taman yang rencananya akan dibangun di sebelah selatan Terminal Cepu itu memiliki sumber dana dari Pemerintah Pusat. Dana yang dibutuhkan untuk membangun Cepu City Park ialah sekitar Rp. 500.000.000. Dana tersebut diberikan karena pembangunan taman di Kabupaten Blora dinilai sukses dan berhasil sehingga pemerintah pusat mau mengucurkan dananya kembali. Konsep yang ditawarkan di Cepu City Park ini juga sama dengan Blora City Park. Bupati memilih lokasi Cepu City Park di selatan terminal karena tempatnya yang strategis sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Cepu dan sekitarnya. Selain itu agar warga Cepu memiliki tempat publik yang bisa digunakan untuk bersantai dan berolahraga.

Di Cepu sendiri sebenarnya masyarakat sudah memiliki lokasi ruang publik yaitu di Lapangan Tuk Buntung dan Taman Seribu Lampu. Tuk Buntung sendiri selama ini sering digunakan tempat olahraga dan menggelar berbagai acara pertunjukan seni lainnya. Sedangkan Taman Seribu Lampu lebih banyak digunakan oleh pedagang dan permainan anak pada saat malam hari. Tapi sayang sekarang kondisinya kurang terawat sehingga terkesan kumuh.

Masyarakat Blora tampaknya harus bersabar jika ingin melihat Blora City Park memiliki wajah baru yang lebih baik. Namun tampaknya, masih banyak warga yang menggunakan taman kota tersebut, terutama kaum muda-mudi dan juga keluarga. Blora City Park yang bisa dibilang masih awut-awutan itu, tampaknya masih harus segera dirombak menjadi lebih baik sehingga bisa menjadikan ruang umum yang lebih baik bagi masyarakat. Alangkah lebih baik jika di dalam taman tersebut nantinya disediakan sarana yang komplit seperti toilet, fasilitas internet atau wi-fi yang bisa membuat warga bisa lebih nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline