Lihat ke Halaman Asli

Sembuhkan Luka Batin agar Membersamai Buah Hati Bisa Jadi Lebih Maksimal

Diperbarui: 11 November 2022   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Tema parenting sudah mulai menjadi perhatian yang khusus di kalangan ibu-ibu milenial. Banyaknya kejadian buruk yang berkaitan dengan anak serta faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak di jaman sekarang membuat pengetahuan parenting yang baik semakin dibutuhkan orang tua.

Selama ini, tak bisa kita pungkiri bahwa pola asuh anak sejak dulu hanya mencontoh apa yang sudah orang tua kita lakukan sebelumnya secara turun temurun. Sehingga banyak mitos berkembang dan tak dapat lepas hingga sekarang, termasuk pola asuh yang salah.

Orang tua memang tak luput dari kesalahan dalam pola asuh, namun mencoba memperbaiki pola asuh yang salah adalah hal yang bisa kita kendalikan. Tak sedikit pula ibu-ibu muda jaman sekarang tak lepas dari bayang-bayang pola asuh yang sadar atau tidak ia tiru dari orang tuanya. Terlebih pola asuh yang salah bahkan cenderung toxic, seperti membentak sampai memukul. Tentunya hal ini tidak baik, bahkan lebih buruk lagi hal tersebut akan menjadi rantai yang tak akan pernah putus kelak ketika anak dewasa dan menjadi orang tua. 

Memutus rantai pola asuh yang buruk bisa dimulai dari kita lho moms. Lalu bagaimana kiat memutus rantai pola asuh yang buruk? Berikut sedikit tipsnya.

1. Buat diri kita cukup dan cintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri tentu bukanlah hal yang mudah, terlebih mungkin pengaruh lingkungan dan pola asuh membuat kita seringkali insecure dan gampang menjudge diri sendiri sehingga kita lebih mudah menyalahkan orang lain atas kesalahan kita. Dan buruknya, kadang semua itu kita lampiaskan kepada anak.

Namun cobalah untuk belajar dari sekarang untuk mencintai diri sendiri ya moms. Ada banyak artikel dan juga influenser yang memberi edukasi tentang kesehatan mental serta mentoring dalam rangka belajar percaya diri dan cukup, sehingga mengasuh anak menjadi jauh lebih menyenangkan.

2. Jangan pernah merasa anak berhutang budi pada kita.

Coba deh moms renungkan, sebenarnya yang menginginkan anak lahir ke dunia siapa? Mereka tak pernah meminta untuk dilahirkan lho moms. Andaikata bisa memilih, bisa jadi anak tak pernah ingin dilahirkan di tengah keluarga yang toxic.

Jadi tanamkan itu di dalam benak kita, sehingga pola pikir kita bisa berubah bahwa sebenarnya kitalah yang menginginkan mereka terlahir, kita lah yang mendapat kebahagiaan dari kelahiran mereka. Jadi semua yang sudah kita beri tak mesti menjadi hutang budi mereka, melainkan adalah sebuah konsekuensi dari keinginan kita untuk kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga kecil kita. 

3. Jangan pernah berhenti belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline