Lihat ke Halaman Asli

LogMat

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kuliah pertamaku di semester ini adalah LogMat, Logika Matematika yang sering disebut Logika Mati oleh  kakak-kakak tingkat atas. Dan hari itu juga aku tahu mengapa mata kuliah ini begitu ditakuti oleh mereka. Hal pertama yang kutahu tentang pelajaran ini adalah…

a+a=a dan a.a=a


ruang memory yang telah tersimpan selama ini berontak

bukankah a+a=2a dan a.a = a2?


ya… selama ini yang kita ketahui memang seperti itulah. begitulah juga gejolak jiwa kita ketika menemukan kebenaran yang lain. Berontak.

tiba-tiba saja terbayang dalam benak saya sebuah kelas yang hanya ada dalam alam khayal saya.

hal ini menuai banyak sikap.

Ada anak murid yang begitu kritisnya, berkata…

“Ah, bapak ini ada-ada saja. Mana bisa seperti itu? Di belahan dunia manapun, kita kan temukan bahwa a+a itu hasilnya 2a.”

ada juga yang hanya diam. ketika ditanya sang dosen…

“bagaimana menurutmu?”

“Hm… saya sih ikutan aja lah pak… kata bapak kayak githu ya udah… yang penting bagi saya, saya bisa dapet nilai A.”

yang lainnya… masih dalam wajah yang tidak bisa terima, namun dia hanya diam… sang dosen pun bertanya…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline