Anak tahun 90an sepertinya tak asing dengan tayangan televisi "Si Doel Anak Sekolahan". Sinetron yang disutradai sekaligus diperankan oleh Rano Karno ini sempat hits di jamannya. Ketika menyebut kata "Si Doel" imajinasi orang akan terhubung kepada kekocakan Mandra, oplet si jago mogok hingga dialek khas keluarga betawi.
Drama yang sarat dengan kehidupan realita sehari-hari masyarakat pada umumnya. Sederhana namun dikemas cukup apik dengan balutan tradisi budaya yang kental, konflik ringan dalam keluarga dan pertemanan hingga memunculkan ketertarikan pada penontonnya. Didukung dengan sinematografi yang baik, theme song hingga casts yang kompeten menyajikan perpaduan tontonan yang menghibur.
Kesuksesan Si Doel harus diakui, nyatanya berlanjut hingga 7 season dalam kurun waktu 12 tahun sejak tayang perdana di layar kaca. Serial Si Doel sendiri merupakan adaptasi dari novel berjudul Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo.
Perjalanan cerita Si Doel terbilang cukup panjang. Terhitung sudah 27 tahun kisah legendarisnya hadir melalui 162 episode serial televisi dan 3 film layar lebar. Berawal dari serial Si Doel Anak Sekolahan hingga muncul sekuelnya yakni Si Doel Anak Gedongan dan FTV berjudul Si Doel Anak Pinggiran.
Seolah ingin menaikkan kembali tayangan drama yang kental dengan unsur budaya, lahirlah lokadrama Lara Ati. Drama komedi Indonesia produksi SinemArt bersama BASE Entertainment dan Skak Studios yang ditayangkan perdana 15 Agustus 2022, disutradarai dan ditulis oleh Bayu Skak.
Makin memperkuat unsur kebudayaan Jawa Timuran, dialog dalam serial ini sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dan setting lokasi pun bertempat di Surabaya. Lara Ati sendiri memiliki arti sakit hati ( diambil dari kosakata bahasa Jawa ).
Alur ceritanya sendiri menggambarkan kehidupan warga kota pahlawan yang cukup kompleks. Joko, Fadly, Riki, dan Cokro merupakan empat sahabat karib dengan berbagai permasalahan yang mereka hadapi dan seringkali membuat "Lara Ati".
Selain itu juga diramaikan dengan lingkungan sekitar yang memiliki background beraneka ragam suku dan ras, Cina, Arab, Jogja, Suroboyo dan Madura menjadi bumbu racikan yang kian menambah unsur kekocakan.
Seperti penyegaran kembali oleh masyarakat yang biasa terbuai akan sinetron drama percintaan atau kedatangan drakor yang sedang booming. Suku Jawa pada khususnya hingga masyarakat luas pun bisa menikmati series ini karena disertai teks subtitel. Didukung oleh seniman dan sineas lokal Jawa Timur dan juga artis Sahila Hisyam. Tak hanya itu, Keisya Levronka finalis Indonesian Idol yang juga arema (arek malang) turut berpartisipasi didalamnya.
Serial Lara Ati sendiri baru tercipta setelah penggarapan Film dengan judul yang sama. Namun demikian meski syuting telah dilakukan setahun yang lalu, karena satu dan lain hal film ini baru akan ditayangkan pada 15 September 2022. Film yang merupakan debut Bayu Skak sebagai penulis skenario dan sutradara secara penuh ini juga menggandeng artis ibukota, Tatjana Saphira.