Ada yang bilang bawelnya ibu adalah tanda ungkapan kasih sayang. Bahkan banyak orang menganggap wajar kalau melihat ibu-ibu sedang mengomeli anaknya. Barangkali naluri keibuan lah tanpa disadari suka melarang ini-itu, mengingatkan A-Z, memberi wejangan minimal 3x sehari secara teratur yang kadarnya jauh diatas bapak. Kenapa begini..kenapa begitu..kira-kira seperti ini
- Demi kedisiplinan
Biasanya anak cenderung lebih dekat dengan ibu, itulah sebabnya kalau ibu yang ngomong masih ada sesi tawar-menawar dulu. Contohnya ketika anak disuruh segera mandi "Nana...buruan mandi udah siang!" Anak menjawab "Ntar aja lah ma..mandi kan cepet ngapain harus mandi pagi?" Jawaban semacam ini yang bikin ibu geram dan makin panjaaang urusan
- Ingat-ingat pesan mama
Tahukah kalian kalau mama sangat hafal dengan koleksi tupperwarenya? Jangan sampai rusak, apalagi sampai hilang, bisa berabe. Coba aja tinggalin box makan Tupperware kalian di laci bangku sekolah, untung kalo masi ada keesokan harinya, kalo sampai hilang bakalan dibahas panjang x lebar x tinggi
- Memberi bekal pengetahuan
Tanpa disadari segala kenangan masa kecil kita akan terekam di memori hingga usia dewasa.Tak heran jika kebiasaan yang diajarkan oleh ibu biasanya akan berlanjut turun temurun. Hal sederhana misalnya cara ibu mengajari melipat baju, akan diajarkan lagi ke nak keturunan kita selanjutnya.
- Kebohongan tidak akan bertahan lama
Serapih apapun kita menutupi kebohongan di hadapan ibu, ujung-ujungnya akan tercium juga. Ibu mengenal dan mengetahui diri kita dengan sangat baik, nbagaimana tidak jika kita meiliki keterikatan sejak dalam kandungan.
- Menjaga agar buah hati baik-baik saja
Ibu akan rela melakukan hal apapun demi kebahagiaan putra-putrinya. Saat dalam kondisi terancam, bahaya atau terdesak maka ibu bisa kebakaran jenggot demi menjaga agar tidak terjadi hal buruk pada sang anak. Misalnya saja melihat anak hampir terjatuh maka ibu akan dengan sigap menyelamatkannya, dengan tak lupa mengomel lagi-lagi agar anak tak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Well sebenarnya lebih banyak sisi positif daripada negatifnya, kepiawaian ibu dalam mengolah kata-kata. Naluri kasih sayang seorang ibulah yang mendasarinya sehingga seringkali dianggap cerewet, bawel dan lain sebagainya. Ketika posisi si anak telah berubah menjadi orang tua, barulah bisa memaklumi apa yang dilakukan oleh ibu. Bahkan ketika dewasa dan tinggal terpisah jauh dari orang tua, bawelnya ibu adalah hal yang dikangeni selain masakan lezatnya. *deeja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H