Lihat ke Halaman Asli

Pengobatan NuklirJadi Solusi bagi Pasien Kanker Tiroid?

Diperbarui: 28 Februari 2019   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Perbedaan Kelenjar Tiroid Normal dan Hypertiroid, Sumber : www.homeremedies9.com [2]

Pernahkah anda merasakan adanya benjolan disertai dengan timbulnya gejala mudah marah, jantung berdebar, gemetar, gelisah, susah tidur, dan merasa otot pada lengan atas dan paha melemah? Hati-hati, bisa jadi itu menunjukkan gejala penyakit Hipertiroid. 

Jika hiperteroid tidak diobati, maka kemungkinan besar penyakit tersebut akan berkembang lebih ganas menjadi kanker tiroid yang menempati urutan ke 9 dari 10 kanker terbanyak yang diderita di Indonesia. Berkembangnya ilmu pengetahuan, hipertiroid dan kanker tiroid dapat diobati dengan radioisotop medis Iodium-131

Hiperteroid merupakan kondisi dimana jumlah hormon tiroid dalam tubuh meningkat. Tiroid sendiri adalah kelenjar endoktrin terbesar dalam tubuh manusia yang terletak di leher bagian depan. 

Hormon Triiodotironin (T3) dan Tiroksin (T4) memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh. Pembentukan hormon tiroid dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik Thyroid Stimulating Hormone (TSH). 

Hiperteroid ditandai oleh satu atau lebih benjolan atau nodul yang secara bertahap tumbuh dan meningkat sehingga jumlah hormon tiroid dalam darah meningkat [1].

Gambar 2. Perbedaan Kelenjar Tiroid Normal dan Kanker Tiroid Sumber : www.indushealthplus.com [3]

Kanker tiroid merupakan penyakit dimana sel-sel tumbuh secara abnormal dan membelah tanpa kendali pada kelenjar tiroid. Kanker ini terjadi pada 0.85% dan 2.5% dari seluruh kanker tiroid pada laki-laki dan perempuan. [4].

Terapi menggunakan radioisotope medis seperti Iodium-131 radioaktif dapat menjadi salah satu solusi untuk terapi hipertiroid dan kanker tiroid. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang telah melakukan terapi ini dimana penggunaannya diatas 70% dan terbukti aman dalam proses penyembuhannya. 

Terapi dengan menggunakan Iodium-131 ini merupakan terapi yang tepat dan spesisifik, karena satu-satunya organ tubuh manusia yang membutuhkan iodin adalah kelenjar tiroid. 

Pada terapi hiperteroid dan kanker tiroid, radiasi dari Iodium-131 akan menyerang kelenjar tiroid yang hiperaktif sehingga dapat menurunkan produksi hormon tiroid ke level normal dan menyerang sel-sel tiroid yang terindikasi sel-sel kanker. Terapi Iodium-131 ini hanya dapat diterapkan pada pasien yang menderita kanker tiroid papiler dan folikel, karena kanker jenis ini bekerja ecara aktif dalam mengikat iodium dalam darah [5].

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) -- BATAN telah mengembangkan obat copy Kapsul Iodium-131 untuk terapi hipertiroid dan kanker tiroid. Produk ini telah diuji di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. 

Pada tahun 2019 akan direncanakan untuk mendaftarkan produk Kapsul Iodium-131 di BPOM. Jika telah mendapat nomor izin edar, diperkirakan tahun 2020 produk ini dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia di Rumah Sakit yang memiliki fasilitas Kedokteran Nuklir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline