"Duit nggak bisa dimakan, Sa" kata Akong ku seraya melenggang masuk dari Teras Rumah menuju Dapur. Aku pun jadi memberhalakan makanan.Di usiaku yang ke 24 tahun, untuk pertama kalinya aku ke Sushi Tei . Porsinya pas untuk aku yang bertubuh kecil kala itu. Jangan tanya berapa bobot tubuhku sekarang. Aku saja hampir tidak bisa bernafas lega tiap malam. Dada terasa sesak sekali.
Selain Sushi aku menyukai Ramen. Ramen selalu diperkenalkan melalui Anime, tontonan dengan grafis indah nan cantik menghiasi layar kaca rumah-rumah orang Indonesia.
Kalau pengalaman ku sendiri berinteraksi dengan orang Jepang yaitu pertama kalinya bekerja di salah satu organisasi perkumpulan Jurnalis Asing, Kedutaan, dan Perusahaan Raksasa lainnya. Suatu paguyuban atau payung besar yang mewadahi petinggi-petinggi untuk mendapatkan informasi dari Pemerintah, secepat kilat. Organisasi tersebut dikenal dengan nama JFCC (Jakarta Foreign Correspondents Club)
Pertama kalinya aku bersalaman dengan orang Jepang yaitu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Ishii Masafumi. Beliau adalah sosok yang ramah. Kala itu Ia menggunakan Batik dengan warna kalem. Didampingi bersama wanita dengan tinggi semampai. Aku pun sekejap terpesona melihat kedua orang Jepang itu.
Terlepas dari sejarah kelam antara Indonesia dan Jepang. Kini satu-satunya cara untuk memperlihatkan bentuk keakraban antara Jepang dan Indonesia, yakni melalui makanan. Bapak Ishii Masafumi sering terlihat menyantap makanan khas Indonesia. Dirinya senang mengunggah foto dirinya dengan makanan yang penampilannya "Indonesia Banget".
Ya memang Indonesia kaya dengan budaya dan cita rasa kuliner yang mampu memanjakan lidah orang Jepang.
Masih teringat kuat di benakku, ketika bosku mengajak makan di Restoran Jepang terkemuka di Gedung yang terletak di Jalan Jendral Sudirman.
"Habisin makanannya, ini mahal tahu" celetuknya seraya menyuapkan nasi dan Ikan ke mulutnya.
Langsung dengan lahap hidangan disantap oleh ku. Hidangan yang terdapat di depan mata yaitu Ikan dan menu daging-daging lainnya.
Tema menu makanan di Restoran Jepang itu adalah Fushion antara cita rasa untuk lidah orang Jepang & orang Indonesia. Perpaduan yang sangat pas sekali.
Aku pun menyadari setelah membaca buku Ikigai. Betapa besarnya efek dari makanan. Dampaknya terhadap umur cukup signifikan. Maka dari itu Jepang, tepatnya di daerah Okinawa, dinobatkan sebagai daerah yang penduduknya memiliki usia terpanjang dalam sejarah.