Lihat ke Halaman Asli

Kezia Marlissa

Pelajar sekolah

Perumahan, Permukiman dan Pertamanan di Kota Batam

Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  Seiring berjalannya waktu penambahan penduduk terutama di daerah kota semakin meningkat pesat. Hal ini bisa dilihat dengan bertambahnya perumahan dan permukiman di sekitar atau di dalam kota terutama permukiman kumuh di pinggiran kota. Makin banyaknya permukiman kumuh di perkotaan dapat melahirkan kualitas hidup masyarakat yang rendah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut pemerintah membuat beberapa terobosan. Seperti membuat bangunan RUSUNAWA, PSU RUSUNAWA, PSU Perumahan, Rumah swadaya, dan RTH (Ruang Terbuka Hijau),

   Menurut data, selama tahun 2016-2019 jumlah rumah layak huni di Kota Batam meningkat setiap tahunnya. Dan peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2017 dengan peningkatan 1053 unit rumah. Ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian yang memenuhi standar kesehatan dan nyaman. Sedangkan, pada tahun 2019 terdapat 275.395 rumah layak huni. Hal ini juga menunjukkan pencapaian signifikan pemerintah dalam menangani permasalahan hunian khususnya di wilayah perkotaan.  Dengan membangun/ merehabilitasi 5 RUSUNAWA dan PSU RUSUNAWA. RUSUNAWA merupakan hunian vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan sistem sewa, ini menjadi salah satu solusi perumahan di daerah perkotaan yang padat. Rumah Swadaya dan PSU Perumahan.  Juga pada tahun 2016-2019, sebanyak 941 unit rumah swadaya telah dibangun dan direhabilitasi. Rumah swadaya adalah rumah yang dibangun secara mandiri oleh masyarakat, namun dengan bantuan dana dari pemerintah untuk memastikan kualitas rumah tetap sesuai standar.

  Ruang Terbuka Hijau juga berperan penting dalam menjaga ekosistem di sekitar pemukiman. Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang / jalur dan mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Selama tahun 2016 hingga 2019, pemerintah kota Batam telah membangun dan meningkatkan 4 lokasi baru RTH serta melakukan peningkatan di 8 lokasi lama. Pembangunan RTH ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara dan ekosistem di sekitar permukiman. Namun presentase total RTH di Batam masih sangat rendah yakni 0,2% dari luas wilayah kota. Salah satu hal yang menyebabkan hal ini adalah keterbatasannya lahan di daerah perkotaan yang padat.

  Dapat disimpulkan bahwa Kota Batam mengalami perkembangan signifikan dalam bidang perumahan, permukiman dan pertamanan. Dengan meningkatnya pembangunan rumah swadaya dan RUSUNAWA. Namun di sisi lain perkembangan RTH yang masih kurang menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memperluas lahan hijau di berbagai lokasi. Dengan upaya ini pemerintah Kota Batam terus berusaha meningkatkan kualitas hidup yang berkualitas melalui penyediaan hunian yang layak dan lingkungan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline