Lihat ke Halaman Asli

Teman Rasa Saudara

Diperbarui: 19 November 2024   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah asrama putri Carla, terdapat dua orang anak yang baru saja mendaftar di asrama itu. Namanya adalah Aldara dan Azalea. Saat pertama kali melihat Aldara, Azalea terkejut karena cewe itu tomboy. Ia mengira jika Aldara ini salah masuk asrama. Entah kenapa Azalea merasa takut saat melihatnya.

 Karena ketakutan Azalea, Aldara menjadi penasaran dengannya. Ia mencoba mendekati Azalea dengan maksud dapat berkenalan dengannya. “Halo, aku Aldara” , ucapnya sambil mengulurkan tangan. “Eee… hai, aku Azalea”, jawabnya. Akhirnya mereka berkenalan, meskipun Azalea masih merasakan takut pada Aldara. Hari berganti hari. Akhirnya mereka memasuki masa pengenalan lingkungan asrama. Ada pembagian kelompok saat melalukan permainan yang diberikan oleh kakak pendamping. Ternyata, Aldara dan Azalea satu kelompok. Ketika malam tiba, mereka diberi tugas untuk mengisi formulir. Saat itulah Aldara berhasil meluluhkan hati Azalea dengan membuatnya menangis. Aldara dan Azalea melakukan deeptalk mengenai orang tua Azalea. Sejak saat itu, Azalea tidak merasa takut lagi ketika berada didekat Aldara.

Karena mereka sering bercerita dan saling meluapkan isi hati satu sama lain, mereka menjadi nyaman dan merasa bebannya hilang. Hingga Aldara dan Azalea menganggap jika mereka adalah saudara tak sedarah.

Saking akrabnya mereka, kemanapun mereka pergi pasti selalu bersama. Pada suatu pagi di hari Minggu, Aldara sedang bersiap-siap untuk pergi ke Gereja bersama dengan Azalea. Namun, Aldara selalu marah pada Azalea karena terlalu lama bersiap-siap. Sampai-sampai Aldara tertidur karena menunggu si Azalea. Akhirnya Azalea membangunkan temannya itu. “ RAAA…BANGUNNN, JADI KEGEREJA NGGAA ”, kata Azalea. “ APASI… berisik tauu, kamu si lama banget siap-siapnya ”, jawab Aldara. “Ya maap, hehee”, jawab Azalea dengan muka menyebalkan. Hingga akhirnya mereka pergi ke Gereja. Perdebatan itu selalu terjadi di hari Minggu. Meskipun begitu, setiap pulang Gereja mereka selalu meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama. Entah itu untuk mencari makan ataupun mampir ke Indomaret untuk membeli minum.

 Setiap harinya, mereka selalu bertengkar seperti Tom and Jerry. Akan tetapi, mereka dapat melengkapi satu sama lain. Disaat salah satu dari mereka merasa sedih, pasti yang lain dapat menghibur.

 Tiba saatnya Aldara dan Azalea masuk sekolah. Di pagi hari, mereka berangkat dengan berjalan kaki dari asrama menuju ke sekolah dan mengikuti Pelajaran hingga jam pulang. Azalea pasti selalu mengajak Aldara untuk mampir ke Indomaret setiap pulang sekolah. “Ra, ke Indomaret yuk, mau tarik uang bulanan nii”, kata Azalea. “Ayo Lea”, jawab Aldara. Akhirnya mereka pergi untuk menarik uang. Aldara sering sekali membelikan jajan Azalea, begitu juga sebaliknya. Mereka tidak menghiraukan harga makanan dan minuman yang mereka beli. Dan sampai sekarang, mereka masih melanjutkan kehidupan mereka di asrama.

Dari cerita diatas, kita belajar untuk dapat menjadi seorang saudara bagi teman kita. Kita dapat menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Marilah kita sayangi teman-teman kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline