Post ini saya dedikasikan untuk teman- teman SMA yang berusaha mencari dan meng'google' mengenai admission dan beasiswa di Nanyang Technological University Singapore.
Saya akan sharing pengalaman dan tips yang hopefully berguna buat kalian. Maaf jika saya menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia, karena saya sebenarnya ingin membuat post ini mudah dimengerti, namun kosakata bahasa Indonesia saya memang kurang lengkap.And please, if you are interested to study abroad, you really have to learn English.
Sedikit introduction, Nanyang Technological University adalah satu dari 3 universitas negeri yang dimiliki Singapura, dengan dua lainnya adalah National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU). Di Singapura juga terdapat banyak sekali universitas swasta lainnya, seperti La Salle, Curtin, SIM, MDIS, James Cook, PSB Academy, etc. Menurut saya pribadi, being enrolled in public university is much better, karena selain lebih diakui dari sisi akademik, kita mempunyai kesempatan untuk bekerja part-time di luar selama bersekolah. Employer disini banyak yang mencari pekerja paruh waktu, baik di industri F&B, hospitality, tourism, packers, SPG event, hingga guru les privat. Biasanya mereka mensyaratkan applicant yang berkewarganegaraan Singapura, Permanent Resident di Singapura, atau student yang bersekolah di sekolah negeri Singapura. Gaji rata-rata lulusan juga umumnya lebih tinggi dibandingkan universitas swasta.
Posisi NTU di QS World ranking saat ini adalah 58. Dibandingkan dengan NUS di posisi 28 bersebelahan dengan University of Manchester, jelas NTU lebih mudah dari sisi admission maupun beban akademiknya.
Memang soal kualitas pendidikan saya tidak bisa bicara banyak, banyak sekali lulusan universitas di Indonesia yang sukses dan hebat. Karena perlu saya tekankan pada teman- teman, formal education will make you a living, but only self-education will make you a fortune. Apa artinya? Artinya, jika kita ingin mencapai sukses yang kita impikan, pendidikan formal bukanlah satu-satunya kunci, melainkan juga adalah banyak belajar berbagai hal dari berbagai sumber dan pengalaman.
Oke, kita kembali ke keunggulan kuliah di NTU , khususnya Singapura. Pertama, ranking yang diakui dunia, dimana hal ini merupakan bahan consideration tim admission atau scholarship ketika kita hendak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Kedua, lokasi, dimana Singapura terletak sangat dekat dengan Indonesia. Hanya 1,5 jam perjalanan dari Jakarta; frekuensi penerbangan yang sangat sering, sehingga harga tiketnya pun terjangkau. Saya pribadi bolak-balik Jakarta-Singapura lebih dari 4 kali setahun, biaya per flight tidak pernah lebih dari 1 juta rupiah. Ketiga, mempertimbangkan Cost Benefit Analysis, kuliah di Singapura relatif lebih murah dibandingkan kuliah di Australia, Eropa, maupun Amerika. Saya mengambil angka pada umumnya, dimana siswa membayar full tuition fee dan hidup sewajarnya, berdasarkan info dari teman-teman yang kuliah di ketiga benua tersebut, Australia (Sydney): 35 juta rupiah per bulan, Eropa (Belanda): 20 juta rupiah per bulan, Amerika (San Fransisco): 60 juta rupiah per bulan.
Sedangkan untuk kuliah di NTU Singapura, biaya per bulan sekitar 25 juta rupiah jika membayar full, tapi kebanyakan siswa disini mengambil skema "tuition grant" sehingga orangtua cukup merogoh kocek sekitar 10-15 juta per bulan. Tuition grant adalah skema pemerintah yang mensubsidi 70% dari biaya sekolah, sebagai gantinya, siswa diwajibkan ikatan kerja selama 3 tahun di Singapura. Biaya yang relatif murah ini tidak berarti kualitas dan pengalaman yang ditawarkan lebih buruk dibanding benua lain. Singapura adalah negara yang sangat multikultural, di NTU sendiri, kita bisa berteman dan mengenal banyak sekali orang dari negara dan kultur yang berbeda. Mulai dari China yang jumlahnya mendominasi, Vietnam, India, Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, Amerika, Kanada, Swedia, Belanda, Jerman, Swiss, Inggris, Perancis, Mexico, Zimbabwe hingga Afrika Selatan. Situasi yang sangat kondusif untuk belajar langsung beradaptasi dan bergaul dengan global citizens. Keempat, penggunaan bahasa Inggris dan Mandarin sehari-hari. Saya sendiri mau tidak mau jadi belajar dan akhirnya bisa mengerti bahasa Mandarin. Untuk semakin melengkapi, saya pun belajar bahasa Jerman dan Prancis, dan untungnya, disini pun bisa langsung kita praktekkan ke native speaker, seperti teman atau profesor kita.
Pendaftaran masuk NTU umunya dibuka sekitar bulan Oktober, dimana teman-teman harus mengirimkan aplikasi berupa form dan fotokopi raport yang dilegalisir. Pendaftarannya online melalui internet, bisa dilihat disini . Untuk tahun ini, aplikasi dapat dikirimkan mulai 1 Oktober sampai 15 Desember 2011. Teman- teman bisa menempatkan 5 pilihan jurusan yang ingin diambil, setahu saya murid Indonesia tidak ada yang masuk jurusan Chinese Medicine dan Maritime Studies, sedangkan untuk jurusan Bisnis dan Chemical Biomedical Engineering cenderung sedikit karena kriterianya sulit. Hasil seleksi raport akan menentukan apa teman-teman bisa mengikuti ujian seleksi masuk. Dari yang saya tahu, raport dengan rata-rata nilai 8 keatas hampir pasti mendapat kesempatan.
Ujian seleksi masuk akan diadakan sekitar Februari di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Jogjakarta. Bahkan di Jakarta, karena banyaknya peserta, NTU mengadakan ujian di 2 tempat, yaitu SMAK 1 Penabur dan SMA Kanisius. Dalam ujian ini,mata pelajaran yang diujikan tergantung dari pilihan jurusan kalian; untuk Engineering & Sciences: A-Level Math, English, A-Level Physics/Chemistry (tergantung jurusannya, eg. Chemical Engineering boleh memilih salah satu, namun Electrical Engineering wajib mengambil fisika), untuk Bisnis: O-Level Math, English, untuk Art, Design, Media: English, portfolio berupa 10 gambar karya pribadi. Info lengkap dapat dilihat disinihttp://admissions.ntu.edu.sg/UndergraduateIntnlAdmissions/Pages/EntranceExaminations.aspx
Untuk preparation ujian masuk, banyak siswa mengambil kursus A-Level Math, karena jujur saja, lebih sulit dan berbeda dari kurikulum yang diajarkan di Indonesia. Saya dan teman-teman dari Jakarta dulu mengambil les di St. Ignatius. Pengajarnya berpengalaman dan soal try-out yang diberikan sulit-sulit, sehingga kita jadi terbiasa dan merasa soal ujian masuk jadi mudah. St. Ignatius memiliki 2 cabang di Greenville dan Kelapa Gading, ada juga cabangnya di Palembang dan Bandung. Walaupun banyak juga teman- teman yang masuk NTU tanpa belajar A-Level secara khusus, menurut saya akan jauh lebih baik jika kalian ikut kursus; karena tujuan saya dulu bukan cuma diterima, tapi masuk dengan gratis, sehingga saya perlu menginvestasikan extra di awal. Kira-kira Agustus awal, teman-teman sebaiknya mulai belajar dan berlatih supaya mendapat nilai bagus di ujian masuk, terutama untuk subjek matematika. Nah, untuk apa mendapat nilai sebagus mungkin?
Beberapa lama setelah tes masuk, kalian akan menerima surat penerimaan atau penolakan. Sifatnya final alias tidak bisa diganggu gugat. Surat penerimaan dibagi menjadi 3 macam yaitu penerimaan dengan biaya studi full (sekitar SGD 30,000 per tahun), penerimaan dengan tuition grant (sekitar SGD 10,000 per tahun, ikatan kerja 3 tahun), dan penerimaan dengan interview beasiswa (dimana siswa berkesempatan mendapatkan beasiswa full, jika gagal, maka dapat masuk dengan skema tuition grant). Email yang kalian terima harus dibalas dalam jangka waktu yang ditentukan, karena jika tidak, kalian dianggap menolak dan posisinya akan diberikan untuk orang lain. Ohya, jika kalian diterima dengan tuition grant tapi masih keberatan secara finansial, ada skema Tuition Fee Loan dimana biaya sekolah bisa dibayarkan dahulu dan kita bisa membayar kembali setelah lulus, dengan bunga yang rendah. Untuk jelasnya bisa dilihat disinihttp://admissions.ntu.edu.sg/UndergraduateAdmissions/FinancialAssistance/Pages/TuitionFeeLoan.aspx
Jika kalian mendapat nilai bagus untuk tes masuk, kalian akan dipanggil untuk interview beasiswa. Pada 2 tahun yang lalu, interview dilaksanakan di Kedutaan Singapura, dekat Ritz Carlton. Interviewer nya antara lain Dean of Admissions, Dean of Scholarship & Financial Aid, Dean of School of Sciences (jurusan pilihan saya), dan satu lagi saya tidak ingat. Supaya sukses dalam interview, berikan impresi yang baik pada interviewer, caranya antara lain: berdoa, berpakaian yang rapi dan formal (blazer dan pantofel termasuk, tunjukkan keseriusan dan profesionalitas walaupun kalian masih SMA), persiapan yang baik sehingga kita bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan tanpa berpikir lama atu bergumam karena bahasa inggris yang kurang lancar, banyak tersenyum, jangan tegang dan be yourself! Persiapan yang bisa dilakukan antara lain membuat naskah berisi pertanyaan yang umumnya diajukan dan jawaban kalian, hapalkan dan berlatihlah mengucapkannya dalam bahasa Inggris yang lancar. Sebaiknya tunjukkan naskah pada orangtua atau teman yang bisa bahasa Inggris untuk di proofread.
Pertanyaan yang diajukan pada umumnya mirip, yang saya rasa teman-teman bisa tebak, seperti "Why do you apply to NTU? Do you apply to any other university?", "Why do you choose this major?", "Who is your personal hero and why?", "What are your experiences regarding leadership or organization?", "What are your strengths and weaknesses?", " How do you handle conflicts?", "Have you ever live in foreign country? If not, how do you think you will do that?", "What are your plans after graduation from university?" -> Kalian bisa lihat bahwa mereka mau orang yang visioner dan punya tujuan hidup, apapun bentuknya, dan " What scholarship do you want and why do you think we should give you the scholarship?". These are some questions I tackled, there may be different ones, you should prepare to answer more. Untuk interview beasiswa, pastikan interviewer mengerti poin apa saja yang ingin kalian sampaikan. Tampilkan kesan bahwa kalian membutuhkan beasiswa tersebut, tapi dengan didukung oleh pribadi kalian yang hebat dan bercita-cita tinggi sehingga mereka ingin menginvestasikan uangnya untuk biaya sekolah kalian.