Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Wisata Medis ke Penang

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun kemarin saya beserta orangtua pergi ke Penang, Malaysia dengan tujuan berobat. Ini merupakan pengalaman yang menakjubkan bagi saya, karena pulau mini ini ternyata sangat amat baik dan profesional, dari berbagai sisi. Akan saya ceritakan disini.

Pulau Pinang atau yang biasa disebut Penang adalah salah satu pulau di Malaysia dengan ibukotanya adalah George Town.
Kami berangkat menuju Penang dengan pesawat murah AirAsia dari Jakarta. Jadwal penerbangan AirAsia dari Soekarno Hatta yaitu pukul 6 pagi sedangkan dari “Bayan Lepas” Penang pukul 12.15 siang waktu setempat, penerbangan kira-kira 2 jam 20 menit. Sekedar info, perbedaan waktu antara Jakarta dan Penang adalah satu jam. Misalnya jam 7 di Jakarta maka di Penang jam 8.

Transportasi
Di Penang moda transportasi adalah bus besar dengan RM 1-2 dan taksi atau ”Teksi” dengan biaya nego tanpa argo sekitar RM 10 untuk jarak dekat dan sekitar RM 30-40 untuk jarak jauh.
Penang sudah sangat maju bila dibandingkan dengan Indonesia. Dulunya mereka belajar ke Indonesia dalam pendidikan, pertanian,dll. Tapi kini saya rasa kita perlu banyak belajar dari mereka. Selama disana saya tidak melihat polisi maupun tentara, namun tidak ada yang melanggar lampu merah. Saya pun tidak melihat satupun juru parkir, namun parkiran teratur dan ada tiang kecil dengan kotak koin tempat memasukkan biaya parkir, seperti di seri Mr. Bean saja. Bila ada kesalahan parkir maka petugas akan menempelkan tanda denda di wiper mobil dan pemilik mobil akan disiplin mendatangi kantor polisi untuk membayar denda sebab jika pura-pura lupa akan berat sangsinya dan bisa masuk penjara. Pengisian bensin di pompa bensin pun dilakukan sendiri (Self service) tanpa ada penjaga, untuk membayar kita menuju cashier. Sikap antri berbaris secara teratur disemua tempat tidak ada main serobot. Kotanya bersih, masih hijau dan banyak pohon, tidak ada sampah dijalan, dan udaranya pun rendah polusi. Jarang sekali terlihat pengemis atau pemulung.
Lalu lintas ramai tapi banyak trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki. Karena trotoar dirindangi dan tak berdebu, jalan kaki di Penang tak terasa menyiksa. Banyak jalan yang rimbun dengan pepohonan dan burung beterbangan dengan suara yang khas. Jalanan hanya macet pada jam kerja, itu pun hanya arah jembatan Butterworth yang menuju daratan Malaysia.
Jalanan kebanyakan dipenuhi mobil pribadi, terutama mobil produksi Malaysia, Proton. Jumlah motor tidak terlalu banyak, dan sebagian besar bermodel sama, yaitu sedikit tua dengan spakbor putih dan keranjang hitam di bagian depan. Untuk menyeberang jalan, ada tombol yang ditekan agar lampu merah menyala, lalu kendaraan akan berhenti sehingga kita bisa menyeberang dengan aman.
Kunjungan Pertama Kali ke Penang
Paspor mutlak diperlukan untuk berkunjung ke Penang tapi tidak perlu visa karena masih merupakan daerah Asia Tenggara. Bebas fiskal juga berlaku bagi pemegang NPWP atau berusia di bawah 21 tahun. Untuk kelancaran perjalanan ke Penang, sebaiknya perlu menghubungi pihak rumah sakit atau tempat tinggal di Penang agar dijemput di bandara. Maka sesampainya disana nama kita akan ditulis di kertas karton saat dijemput. Saya sekeluarga dijemput oleh pihak Adventist Hospital dengan gratis, dari bandara langsung menuju rumah sakit sehingga bisa langsung registrasi dan mendapat pelayanan.

Penginapan
Penang memiliki fasilitas hotel berbintang, resort, apartment dan penginapan murah. Untuk penginapan di Gurney Park, biaya yang kami keluarkan hanya RM 50 per malam dengan fasilitas kamar 2 tempat tidur single, AC, lemari pakaian, meja dan kaca rias serta ada dapur umum diluar, mesin cuci, kamar mandi luar dengan air panas dan ruang tamu umum. Fasilitas dapur bersama lengkap dengan meja makan, kompor gas, kulkas, rak piring, puluhan gelas/piring/sendok/garpu, beserta bumbu- bumbu masak yang lengkap. Semua penghuni bebas menggunakannya. Ada pula master room dengan kamar mandi dalam seharga RM 60 per malam. Harga ini terbilang sangat murah menimbang lokasi yang bersebelahan dengan Gurney Plaza, Jajanan Malam Gurney, dan pantai. Dengan budget murah meriah kita bisa belanja di pasar tradisional atau supermarket terdekat lalu masak sendiri. Untuk makan malam, banyak kedai/hawker pinggir jalan dengan harga RM 4 – 6. Satu ringgit sekitar Rp 3,000.

Telepon
Di Penang ada 3 penyedia komunikasi telepon yaitu Maxis, Digi dan Celcom. Saya rekomendasikan memakai Maxis/ Digi karena cukup murah biaya telpon dan sms nya. Untuk perdana, di rumah sakit ada yang menjual seharga RM 20 berisi pulsa RM 15.

Rumah Sakit
Rumah sakit yang banyak dikunjungi oleh pasien Indonesia adalah Island Hospital dan Penang Adventist Hospital. Kebanyakan spesialis berpendidikan luar negeri seperti Inggris, Canada, dan Australia. Kami mengunjungi Adventist yang terletak di Jalan Burmah, karena lebih dekat dengan apartment di Gurney Park, sekitar 5 menit jalan kaki. Adventist Hospital ini berseberangan dengan Berjaya Hotel yang bersebelahan dengan mal. Jika ingin check up dan menghemat waktu, sebaiknya sebelum berangkat ke Penang puasa malam hari sehingga pagi sesampainya rumah sakit bisa langsung check up. Jika kunjungan pertama kali tekan tombol biru yang tersedia untuk mendapat nomor antrian. Untuk pendaftaran pertama kali serahkan paspor lalu terangkan pemeriksaan apa yang ingin dilakukan misalnya mau check up dan bertemu dokter spesialis Pencernaan. Petugas akan memberikan nomor urut bertemu dokter, jam giliran masuk serta nomor ruangan dokter. Setelah bertemu dokter, tes akan dilakukan dan hasilnya langsung keluar sehingga bisa follow up dokter di hari yang sama. Untuk biaya spesialis rata-rata RM 60 dan bila dirawat tergantung fasilitas kamar yang diambil. Misal untuk Suite RM 400 + Nurse RM 60, VIP RM 190 + 40, 2 beds RM 120 + 40, 3 beds RM 90 + 30, 4 beds RM 80 + 30 dan bebas RM 60 + 30. Didalam rumah sakit tersedia air minum panas dan dingin yang siap minum dan ada di tiap sudut yang lengkap dengan gelas kertas.
Di rumah sakit tersedia cafetaria di sebelah gedung dan jenis makanannya vegetarian. Masakannya enak, berbagai macam sayuran dan daging palsu boleh dipilih dengan harga terjangkau, sekitar RM 5 per orang.
Semua hasil lab dan X-ray akan online ke komputer dokter dan bisa kita lihat bersama-sama di ruangan dokter. Jika pemeriksaan dan kunjungan dokter selesai dan setelah membayar, semua hasil pemeriksaan, X-ray dan obat akan diberikan ke pasien.
Umumnya para dokter bekerja hanya di satu rumah sakit dan tidak praktek ditempat lain. Saya menemui dokter yang sama pukul 9 pagi dan 8 malam. Dokter, perawat, pegawai, dan petugas lainnya ramah-ramah. Mereka terdiri dari 3 ras yaitu Chinese, India, Melayu dan bahasa yang digunakan adalah Malay, Inggris dan Mandarin/Hokkien.
Pasien dari Medan sangat banyak dijumpai di Penang. Hal ini karena jarak Polonia Medan sangat dekat dan hanya butuh waktu tempuh sekitar 35 menit ke Penang. Disamping itu harga tiket pesawat terjangkau dan bebas fiskal, sehingga mereka lebih memilih berobat di Penang daripada di Jakarta.
Overall, saya berharap Indonesia dapat mengejar ketinggalannya dari Malaysia, dari berbagai sisi khususnya pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat kita tidak perlu hijrah untuk mencari pelayanan medis yang baik, murah dan cepat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline