Penduduk Indonesia sangat beragam dalam hal ras, agama, suku, bahasa dan budaya. Dalam keragaman tersebut, pasti akan muncul perilaku-perilaku menyimpang yang mengganggu ketertiban dan hukum masyarakat. Untuk menciptakan tatanan kehidupan yang aman dan tertib, diperlukan pengendalian sosial melalui pranata-pranata masyarakat yang ada.
Salah satu peran lembaga sosial adalah membangun sistem pengendalian sosial. Membimbing masyarakat untuk membangun sistem lembaga sosial. Dengan semua peraturan yang ada dalam lembaga sosial, dan sanksi yang mengikat seluruh anggota dan masyarakat luas, lembaga sosial sebagai pengendali sosial, dan lembaga sosial adalah lembaga yang memiliki sistem pengendalian tersebut.
Oleh karena itu, lembaga sosial juga berperan untuk menyangkal segala kekerasan dan kejahatan dalam masyarakat.
Apa itu pengendalian sosial?
Pengendalian sosial adalah semua sistem dan proses yang dilakukan oleh masyarakat yang secara konsisten untuk mencegah, mengawasi, dan mengatasi berbagai perilaku menyimpang dan menyesuaikan dengan nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat.
Terjadinya konflik dalam masyarakat adalah akibat dari tidak adanya keadilan di masyarakat. Agar tercipta suatu tatanan hidup yang aman dan tertib, dibutuhkan pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga yang ada dalam masyarakat.
Pengendalian Sosial dapat dilakukan oleh lembaga resmi maupun tidak resmi. Lembaga resmi seperti kepolisian dan pengadilan. Lembaga tidak resmi seperti adat dan tokoh masyarakat.
Setiap lembaga pengendalian sosial mempunyai peranannya masing-masing, yang tujuannya untuk menjamin kehidupan masyarakat yang aman dan tertib sesuai dengan peraturan atau norma yang berlaku.
Apa saja peran dari masing-masing lembaga pengendali sosial?
1. Polisi